Stok Garam Tersisa Buat 3 Pekan, Industri Mamin Terancam Setop Operasi

Yuliawati
Oleh Yuliawati
9 Maret 2018, 16:19
garam langka
ANTARA FOTO/Saiful Bahri
Petani panen perdana garam pada musim olah tahun ini di Desa Tanjung, Pademawu, Pamekasan, Jatim, Rabu (5/7/2017).

Ketua Asosiasi Industri Pengguna Garam Indonesia (AIPGI) Tony Tanduk menyatakan stok bahan baku garam untuk industri makan dan minuman hanya tersisa sekitar 50 ribu ton. Stok itu kemungkinan akan habis terpakai untuk masa dua hingga tiga pekan mendatang.

"Tidak sampai sebulan akan habis dan tak akan ada persediaan garam pengganti, kondisinya sudah benar-benar gawat," kata Tony dihubungi Katadata.co.id, Jumat (9/3).

Tony menyebutkan beberapa perusahaan besar terkena dampak dari kekurangan stok bahan baku garam, seperti Indofood, Garuda Food, Unilever dan Wings Food. Perusahaan-perusahaan tersebut berpotensi menghentikan kegiatan produksinya.

Meskipun penggunaannya sedikit, namun perusahaan makan dan minuman tak dapat berproduksi tanpa menggunakan garam.  "Hampir semua perusahaan terkena dampaknya," kata Tony.

Industri makanan dan minuman tahun ini mengajukan impor garam sebesar 535 ribu ton yang kemudian disetujui pemerintah sebesar 460 ribu ton. Namun, Kementerian Perdagangan hingga kini belum menerbitkan izin impor.

"Kami sudah membuat korespondensi ke Kementerian Perdagangan bahwa industri makanan dan minuman bisa berhenti beroperasi apabila tak segera diterbitkan izin impornya," kata Tony.

(Baca juga:  Kesulitan Bahan Baku Garam, 5 Perusahaan Makanan Berhenti Beroperasi)

Tony mendapatkan penjelasan dari Kementerian Perdagangan bahwa izin impor garam untuk industri pangan terganjal rekomendasi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Ketentuan ini berdasarkan UU Nomor 7 Tahun 2016 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Nelayan, Pembudi Daya Ikan dan Petambak Garam.

Sebelumnya Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) Adhi Lukman menuturkan, kelima perusahaan bakal berhenti beroperasi karena tak memiliki pasokan bahan baku garam. Perusahaan itu kebanyakan berasal dari perusahaan makanan, seperti untuk produk mi instan, biskuit, dan makanan ringan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...