Jelang Puasa, Neraca Dagang April 2018 Defisit US$ 1,63 miliar

Michael Reily
15 Mei 2018, 12:50
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Tumpukan kontainer di pelabuhan ekspor.

Neraca dagang Indonesia pada April 2018 mengalami defisit sebesar US$ 1,63 miliar,  berbanding terbalik dari periode  bulan sebelumnya membukukan surplus US$ 1,09 miliar.

Peningkatan impor yang signifikan jelang puasa ditambah dengan merosotnya ekspor menambah nilai merah dalam rapor perdagangan selama empat bulan pertama 2018. Tercatat  pada Januari dan Februari,  Indonesia mengalami defisit perdagangan dan baru sempat membaik di Maret 2018. Namun kinerja tersebut tidak dapat berlanjut di April 2018, lantaran kembali harus mengalami defisit perdagangan. 

Advertisement

(Baca : Mengubah Tren Defisit, Neraca Dagang Maret Surplus US$ 1,09 Miliar)

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyebutkan total impor pada April 2018 mencapai US$ 16,09 miliar, naik 11,28% dibandingkan Maret 2018 yang sebesar US$ 14,46 miliar. Sementara dibandingkan dengan April 2017 , nilai impor Indonesia naik 34,68% menjadi US$ 11,28 miliar.

“Biasanya menjelang Lebaran impor cenderung naik, tapi kali ini sangat signifikan,” kata Suhariyanto di Jakarta, Selasa (15/5).

Kenaikan permintaan masyarakat jelang Lebaran tercermin dari struktur impor menurut barang pada April 2018, impor barang konsumsi naik paling tinggi, sebesar 25,86% dibandingkan April 2017. Meski begitu, porsi impor barang konsumsi hanya 9,39% dari keseluruhan. Lima komoditas yang paling banyak diimpor adalah pir, apel, daging beku, beras, dan bawang putih.

Sementara itu, kenaikan impor bahan baku mencapai 10,73% dan barang modal 6,59%. Porsi kedua barang dalam keseluruhan impor masing-masing 74,32% dan 16,29%.  Suhariyanto optimistis kenaikan impor bahan baku dan barang modal bakal meningkatkan geliat industri. “Peningkatan impor yang besar juga antisipasi libur panjang Lebaran,” ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement