Mudik 2018: Pengguna Kendaraan Pribadi Turun, Angkutan Umum Naik
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat adanya peningkatan jumlah pemudik Idul Fitri 1439 H yang menggunakan moda transportasi umum. Hal itu membuat jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi di jalan arteri turun hingga 10-11% dan jalan tol yang hanya naik 4%.
“Kalau saya pikir, ada satu kesadaran masyarakat dan ada upaya-upaya yang dilakukan dalam perbaikan,” kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (25/6).
Menurut data Kemenhub, secara kumulatif sepanjang delapan hari sebelum lebaran (H-8) hingga delapan hari setelah lebaran (H+8), transportasi umum mengalami peningkatan. Transportasi umum yang melonjak paling tinggi penggunanya adalah angkutan penyeberangan air.
(Baca: Pemerintah Klaim Penyelenggaraan Mudik Lebaran 2018 Membaik)
Pada musim mudik tahun lalu, jumlah pemudik yang menggunakan angkutan penyebrangan sebanyak 3,81 juta penumpang. Sedangkan pada periode yang sama tahun ini naik 15,49% menjadi 4,4 juta orang. Adapun jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut tumbuh 6,62% dari 1,35 juta menjadi 1,44 juta.
Untuk angkutan udara jumlah penggunanya naik 11,21% dari 4,84 juta sepanjang periode H-8 hingga H+8 tahun 2017 menjadi 5,39 juta di periode yang sama tahun ini. Sementara pemudik yang menggunakan kereta api, naik 10,5% dari 4,64 juta menjadi 5,13 juta penumpang.
Seiring dengan peningkatan pemudik menggunakan angkutan umum, kata Budi, jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya roda dua mengalami penurunan. Meleset jauh dari yang diprediksi Kementerian Perhubungan sebelumnya. Dia memprediksi masa mudik lebaran tahun ini, pemudik sepeda motor akan naik hingga 35%. Ternyata realisasinya malah turun 25%.