Produksi Minyak Blok Sanga-Sanga Turun, Gas Naik Jelang Kontrak Habis
Produksi minyak bumi di Blok Sanga-Sanga mengalami penurunan jelang kontraknya berakhir. Sebaliknya, produksi gas bumi di blok tersebut mengalami kenaikan.
Dari data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), produksi minyak selama Semester I tahun 2019 mencapai 7.674 barel per hari (bph). Padahal target di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar 10.000 bph.
Sementara itu, produksi gas bumi sejak awal Januari hingga Juni 2018 mencapai 97 MMSCFD. Adapun target di APBN 2018 dipatok 80 MMSCFD.
Kinerja Blok Sanga-Sanga itu dipengaruhi oleh beberapa aktivitas. “Kegiatannya fokus pada pemeliharaan dan menjaga operasi fasilitas produksi tetap optimal,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Wisnu Prabawa Taher, kepada Katadata.co.id, Jumat (21/7).
Kontrak Blok Sanga-Sanga akan berakhir 7 Agustus 2018. Pemerintah sudah memberikan penugasan kepada PT Pertamina (Persero) untuk mengelola 100% blok tersebut.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi juga pernah mengatakan masa kontrak yang akan berakhir itu ikut berpengaruh terhadap kinerja Blok Sanga-Sanga. "Jadi ada sedikit faktor transisi karena ada pergantian operator, operasi tidak bisa maksimal," kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.
SKK Migas bahkan memprediksi hingga akhir tahun ini, lifting minyak VICO hanya mencapai 9.437 bph atau 94,4% dari target. Sementara gas hanya mencapai 68 mmscfd atau 85% dari target.
April lalu pemerintah telah menyerahkan 100% pengelolaan Blok Sanga-Sanga kepada PT Pertamina (Persero). Kontrak baru dengan operator Pertamina di Blok Sanga-Sanga aktif per 8 Agustus 2018 mendatang.
Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati menyatakan produksi turun karena memang tidak ada investasi. "Karena operator yang lama tidak melakukan investasi lagi, jadi produksi menurun," kata dia, Senin (9/7).
(Baca: Pertamina Bentuk Perusahaan Baru untuk Kelola Blok Sanga-Sanga)
Pertamina juga menyiapkan beberapa upaya agar produksi Blok Sanga-Sanga tidak semakin turun ke depan. Salah satunya dengan program well intervention terhadap sumur-sumur yang ada di blok tersebut.