Jokowi: Penerapan Biodiesel 20% Bisa Kerek Harga Sawit US$ 100 Per Ton

Ameidyo Daud Nasution
2 Agustus 2018, 13:25
biodiesel
Katadata | Arief Kamaludin

Presiden Joko Widodo meminta industri otomotif mendukung penerapan kebijakan yang mewajibkan campuran 20% bahan bakar nabati (biodiesel) dalam solar alias Program B20. Dia menilai kebijakan ini akan mampu mengerek harga minyak kelapa sawit (CPO) sebesar US$ 100 per ton menjadi sekitar US$ 700 per ton tahun ini

Selain bisa memperbaiki harga sawit, Jokowi juga memperkirakan kebijakan mandatori biodiesel 20% dapat menghemat devisa hingga US$ 5,9 miliar per tahun. Penghematan penting dilakukan saat ini, di tengah defisit neraca pembayaran yang terus membesar dan nilai tukar rupiah yang sedang tertekan.

Inilah yang menjadi beberapa alasan pemerintah akan lebih serius dan tegas dalam menjalankan Program B20 saat ini. "Sehingga kami konsentrasi menerapkan kebijakan ini," kata Jokowi di hadapan para pengusaha otomotif, saat membuka pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 di BSD, Tangerang Selatan, Kamis (2/8).

(Baca: Jokowi Incar Penghematan Devisa Rp 300 Miliar Per Hari dari Biodiesel)

Sebenarnya pemerintah telah memutuskan program biodiesel B20 mulai diterapkan pada 2016. Namun, hingga kini implementasinya belum maksimal. Kini, Jokowi meyakinkan pelaku usaha, bahwa jajaran kabinetnya akan memastikan program ini berjalan. Pemerintah pun memperluas cakupan kebijakan ini untuk semua mesin diesel.

Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Dengan produksi yang melimpah, Indonesia seharusnya bisa memanfaatkan komoditas tersebut di dalam negeri. Salah satunya sebagai pengganti bahan bakar minyak yang selama ini diimpor dari luar negeri. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...