Arcandra Dukung Percepatan Produksi Sumur Migas di Blok Pangkah

Redaksi
Oleh Redaksi
10 September 2018, 17:38
Saka migas
Katadata | Desi Dwi Jayanti
Aktivitas pekerja di Blok Pangkah yang dikelola oleh Saka Energi.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mendukung percepatan pengembangan sumur baru migas di wilayah kerja Blok Pangkah, perairan utara Jawa Timur, yang dikelola oleh PT Saka Energi Indonesia. Dukungan itu termasuk membantu pengurusan izin agar wilayah kerja hasil eksplorasi tersebut segera berproduksi.

Menurut Arcandra, manajemen Saka perlu segera melakukan koordinasi dengan sejumlah instansi untuk segera mengembangkan wilayah kerja migas tersebut. Koordinasi itu terutama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), SKK Migas, Angkatan Laut dan Dirjen Perhubungan Laut.

Advertisement

Melalui SKK Migas, dia menjanjikan, pemerintah akan membantu agar proses perizinan bisa lekas dituntaskan. “Kami sangat senang dengan adanya discovery yang baru ini, yang kemungkinan adalah temuan terbesar dan cukup signifikan untuk discovery kita akhir-akhir ini,” kata Arcandra dalam konferensi pers setelah meninjau Onshore Processing Facility (OPF) Saka Energi di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (8/9) lalu.

Saka sudah menemukan cadangan baru migas di sumur eksplorasi Tambakboyo (TKBY-2) yang berjarak 10 kilometer (km) dari fasilitas produksi Well Head Platform B (WHP-B) di Blok Pangkah. Sumur Eksplorasi TKBY-2 yang dibor Saka di lepas pantai utara Jawa Timur sejak Juli lalu itu telah mencapai kedalaman akhir pada 9.500 kaki.

Anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) ini telah menjadi operator di Blok Pangkah sejak tahun 2014, dengan masa kontrak hingga Mei 2026. Untuk pengembangan Blok Pangkah, Saka telah melakukan investasi pengembangan lapangan Sidayu dan West Pangkah senilai Rp 2,4 triliun. Dari kedua lapangan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi Blok Pangkah hingga mencapai 12.500 BOPD minyak dan 90 MMSCFD gas.

Direktur Utama Saka Energi Tumbur Parlindungan optimistis kinerja perusahaannya di Blok Pangkah akan semakin meningkat setelah berhasil ditemukannya cadangan baru di sumur TKBY-2. "Kegiatan pemboran di Sumur Eksplorasi TKBY-2 meningkatkan keyakinan bahwa cadangan migas yang signifikan masih dapat ditemukan di Indonesia saat ini."

Menurut Tumbur, proses menuju produksi biasanya memakan waktu cukup lama yakni 2-3 tahun. “Tapi kalau dipercepat, mungkin bisa lebih cepat,” katanya.

Dalam kunjungan tersebut, Arcandra yang didampingi Dirjen Migas Djoko Siswanto dan Wakil kepala SKK Migas Sukandar, juga mengecek sisa minyak bumi yang tak terambil pompa (dead stock). Porsinya mencapai 15-20% dari tangki.

Beberapa opsi tengah dipertimbangkan agar dead stock tersebut dapat dimanfaatkan, sehingga mampu meningkatkan pendapatan negara dari sekor migas. Opsi itu akan mempertimbangan sisi teknis, kemampuan teknologi dan komersial yang bisa diterima. Jumlah dead stock di berbagai kontraktor migas seluruh Indonesia saat ini mencapai 3,6 juta barel.

Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement