Pasokan Terbatas dan Harga Tinggi, Impor Gandum Semester I Turun

Michael Reily
27 September 2018, 16:30
Pembuat mie berbahan dasar tepung terigu
Antara
pembuat mie berbahan tepung terigu

Asosiasi Pengusaha Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) menyatakan impor gandum pada semester turun seiring lonjakan harga internasional. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor Januari-Juni 2018 sebesar 4,52 juta ton, turun dibandingkan 5,36 juta ton dibanding periode yang sama tahun lalu.

Ketua Aptindo Franciscus Welirang mengatakan kenaikan harga gandum disebabkan oleh jumlah pasokan dunia yang  berkurang. “Ada kekeringan di Australia dan sedikit kesulitan di Rusia dan Ukraina, sehingga menyebabkan harga gandum mahal,” kata Fransiscus kepada Katadata, Kamis (27/9).

(Baca : Impor Gandum Melonjak Pesat, Pengawasan Diperketat)

Pada Januari hingga Juni 2018, rata-rata harga gandum US$ 250 per ton, naik dibandingkan periode yang sama 2017 sebesar US$ 229 per ton. Di saaat yang sama, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Penurunan impor gandum dalam negeri, terbesar disumbang oleh industri pakan ternak sebesar  38%. Sementara itu, penurunan impor gandum untuk konsumsi hanya 8% dan penurunan gandum dari pengguna di sektor lain sebesar 30%.

Menurutnya, menurunnya impor gandum untuk pakan ternak yang disertai dengan naiknya harga di satu sisi menjadikan industri pakan beralih ke penggunaan jagung karena harganya yang lebih menarik. “Rasanya hasil panen jagung dalam negeri,” ujar dia.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...