Gapki : Pergerakan Harga Sawit Pengaruhi Pertumbuhan Ekonomi

Michael Reily
28 September 2018, 12:16
Kelapa sawit
Arief Kamaludin|KATADATA
Petani memanen buah kelapa sawit di salah satu perkebunan kelapa sawit di Desa Delima Jaya di Kecamatan Kerinci, Kabupaten Siak, Riau.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menyatakan pegerakan harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) sedikit banyak turut mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, pergerakan harga komoditas ini disebut turut mempengaruhi kesejahteraan masyarakat, khususnya petani sawit di daerah.

Wakil Ketua Umum Gapki Bidang Perdagangan Togar Sitanggang menggambarkan grafik harga CPO sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.Dia mencontohkan, seperti yang terjadi pada 2009 ketika harga sawit US$ 0,66 per kilogram, pertumbuhan ekonomi saat itu 4,6%. Setahun kemudian, ketika harga sawit meningkat menjadi US$ 0,86 per kilogram, pertumbuhan ekonomi juga naik sebesar 6,2%.

(Baca : Permintaan Global Belum Membaik, Gapki Estimasi Ekspor CPO Turun 5%)

Di tahun berikutnya yakni pada 2011, harga sawit kembali meningkat sebesar US$ 1,02 per kilogram, ekonomi Indonesia kembali bergerak naik sebesar 6,3%. Namun, ketika harga harga sawit menjadi mulai turun menjadi US$ 0,92 per kilogram pada 2012, capaian pertumbuhan ekonomi juga tercatat melambat 6,1%.

Demikian halnya ketika harga sawit terus merosot hingga 2015 sebesar US$ 0,56 per kilogram, pertumbuhan ekonomi juga terus melambat di kisaran 4,9% dan seterusnya hingga 2017, yang mana tren yang terjadi  selalu sama.

"Ini bukti harga sawit punya peran untuk perekonomian dan kesejahteraan petani," kata Togar di Jakarta, Kamis (27/9).

Karenanya, untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan komoditas sawit bisa lebih diterima luas, menurutnya industri sawit  berkelanjutan menurutnya harus terus didorong, sekaligus sebagai jawaban dalam Sustainable Development Goals (SDGs) dalam upaya penghapusan kemiskinan, pengentasan kelaparan, peningkatan pekerjaan dan ekonomi, pengurangan ketidaksetaraan, serta tanggung jawab terhadap konsumsi dan produksi.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...