Menteri Luhut: Kenapa Harus Risau Rupiah Mencapai 15.000 per Dolar?

Ameidyo Daud Nasution
4 Oktober 2018, 06:40
Luhut
ANTARA FOTO/Novrian Arbi
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberi materi kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (1/3).

Keperkasaan dolar Amerika Serikat terhadap sejumlah mata uang negara global masih berlangsung. Rupiah salah satu yang paling tertekan. Bahkan, Selasa kemarin, mata uang Garuda sempat memimpin kejatuhan paling dalam hingga melewati batas psikologi baru di level 15.000 per dolar. Namun, bagi Luhut Binsar Pandjaitan, kondisi tersebut tak terlalu mengkhawatirkan.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mangatakan tidak risau dengan pelemahan rupiah saat ini. Alasannya, sejumlah indikator ekonomi Indonesia masih menunjukkan tren yang bagus. (Baca: Rupiah Tembus 15.000 per Dolar AS, Pimpin Pelemahan Mata Uang Asia).

Di masa lalu, ujar dia, level psikologis rupiah juga sempat melonjak dari level 10.000 menjadi 13.000 per dolar. Walau demikian, hal itu tidak berdampak apa-apa lantaran indikator lain menunjukkan angka yang positif. “Kenapa harus risau Rp 15 ribu?” kata Luhut di kantornya, Jakarta, Rabu (3/10).

Beberapa indikator tersebut misalnya angka inflasi masih terjaga sesuai target dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) 2018 di level 3,5 persen. Begitu pula pertumbuhan kredit berada di angka 11,9 persen. Bahkan Luhut sempat ditawari oleh para pengelola dana di New York, Amerika Serikat agar Indonesia kembali berutang lantaran masih memiliki ruang untuk itu.

Meski demikian, Luhut memastikan pemerintah juga memiliki strategi melawan pelemahan rupiah, yang di antaranya karena defisit neraca perdagangan dan berjalan yang dipicu oleh tingginya nilai impor. Beberapa di antaranya yaitu mandatori biodiesel 20 persen (B20). Program ini ditaksir menghemat devisa US$ 4-6 miliar.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...