4 Tahun Jokowi, Menko Darmin: Pertumbuhan Ekonomi Naik Pelan-pelan

Rizky Alika
23 Oktober 2018, 17:09
Darmin Nasution
KATADATA | Arief Kamaludin

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memaparkan perkembangan ekonomi Indonesia dalam empat tahun pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi dan inflasi terjaga. Hal itu diikuti dengan perbaikan indikator-indikator sosial.

"Pertumbuhan ekonomi kita dari 2014 sampai 2017 itu meningkat, tapi pelan-pelan. Sampai semester 1 ini 5,27%," kata dia dalam Konferensi Pers 4 di Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa (23/10). Menurutnya, capaian tersebut merupakan sebuah prestasi di tengah gejolak ekonomi global.

Secara rinci, pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 5,01% kemudian melambat menjadi 4,88% pada tahun berikutnya. Pada 2016, pertumbuhan ekonomi merangkak naik menjadi 5,03%, lalu menjadi 5,07% pada 2017, dan semester I 2018 sebesar 5,27%.

Di sisi lain, tingkat inflasi dapat dikendalikan dalam rentang 3,5%. "Dulu inflasi double digit, dan dalam periode empat tahun terakhir kinerjanya jauh lebih stabil," ujar dia.

Hal itu seiring dengan inflasi pangan yang semakin terkendali. Pada 2014 lalu, inflasi pangan mencapai 10,88%, lalu turun menjadi 4,84% pada 2015, naik kembali menjadi 5,92% pada 2016, sebelum kemudian turun ke level yang rendah yaitu 0,71% pada 2017 dan 1,62% pada 2018.

Seiring kondisi tersebut, ia memaparkan tingkat kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran mengalami perbaikan. Tingkat kemiskinan berhasil turun hingga satu digit, yaitu 9,8% dari total penduduk pada Maret 2018. 

Sebelumnya, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 10,96% pada 2014, kemudian meningkat menjadi 11,13% pada 2015. Setelah itu, tingkat kemiskinan menunjukkan penurunan, menjadi 10,7% pada 2016 dan 10,12% pada 2017.

(Baca juga: 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK: Berapa Anggaran Perlindungan Sosial?)

Tingkat ketimpangan yang tercermin dari rasio gini tercatat berada di level 0,389 pada Maret 2008, membaik dalam tujuh sampai delapan tahun terakhir. Rasio gini berada di level 0,414 pada 2014; 0,402 pada 2015; 0,394 pada 2016; dan 0,391 pada 2017.

Kemudian, tingkat pengangguran berada di level 5,13% pada Februari 2018. Angka pengangguran ini merupakan level terendah sejak krisis 1998. Bila dibandingkan dengan posisi Agustus 2017, angka pengangguran menyusut 170 ribu orang menjadi 6,87 juta orang.

Lebih lanjut, Darmin memaparkan perkembangan di berbagai sektor dari mulai infrastruktur, pangan dan pertanian, ketahanan energi, pemerataan ekonomi, ekonomi kreatif dan digital, serta investasi dan perdagangan.

Pertama, infrastruktur. Selama empat tahun pemerintahan, telah dibangun jalan tol sepanjang 310 kilometer, jalur kereta api 441 km, 5 Bandara baru, 410 pelabuhan baru, 9.653 layanan SPAM, dan 366.404 jaringan irigasi. Adapun lewat pembangunan infrastruktur, Darmin menjelaskan, fokus pemerintah adalah transformasi ekonomi tanpa harus melakukan perpindahan orang dari pertanian ke industri.

(Baca juga: BPK Bantah Ada Kebocoran Anggaran Infrastruktur Rp 45 Triliun)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...