8 Sektor Menghijau, IHSG di Bursa Saham Dibuka Naik 0,31%
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham Rabu (24/10) ditopang oleh penguatan 8 sektor saham. Keputusan Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75% turut memberi sentimen positif bagi indeks.
Indeks saham sektor industri dasar dan keuangan melaju paling tinggi, masing-masing sebesar 0,76% dan 0,59%. Indeks saham sektor properti naik 0,46%, indeks saham sektor pertambangan 0,38%, dan saham sektor manufaktur naik 0,2%. Selain itu, indeks saham sektor agribisnis juga naik 0,2% disusul indeks sektor perdagangan 0,08%, dan indeks sektor konsumer 0,06%. Dua sektor saham lainnya, yakni indeks sektor aneka industri dan sektor infrastruktur melemah, masing-masing turun 0,13% dan 0,04%.
Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Hariyanto Wijaya mengatakan, keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan tidak mengejutkan. "Namun, yang mengejutkan adalah proyeksi BI terhadap current account deficit (CAD) kuartal III 2018 yang masih di atas 3% PDB, sedikit lebih tinggi dari kuartal II 2018 yang defisit 3,04% PDB," kata Hariyanto. Berdasarkan konsensus analis, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) diprediksi mencapai 2,6% PDB pada kuartal III 2018.
Pada pembukaan perdagangan hari ini, nilai transaksi saham mencapai Rp 1,25 triliun dengan volume 2,02 miliar saham. Sebanyak 156 saham naik, 114 saham turun, dan 130 saham stagnan. Investor asing masih melanjutkan aksi jualnya sehingga mencatat net sell Rp 53,96 miliar di pasar reguler.
(Baca: Sentimen Negatif Bursa Regional Membuat IHSG Ditutup Melemah)
Bursa saham di Asia dibuka bervariasi. Indeks Nikkei 225 melemah 0,12% menjadi 21.983,72 poin. Indeks Hang Seng juga turun 0,12% menjadi 25.315,67 poin. Indeks Komposit Bursa Shanghai turun 0,17% menjadi 2.590,7 poin. Sementara itu, Indeks Strait Times Singapura naik 0,21% menjadi 3.037,79 poin.
Di jajaran top gainers, PT Propertindo Mulia Investama Tbk (MPRO) mencatat kenaikan tertinggi 20,92% menjadi Rp 472. Di posisi kedua ada PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) dengan kenaikan 10,87% menjadi Rp 1.785. Di posisi ketiga adalah PT Citatah Tbk (CTTH) yang menguat 8,85% menjadi Rp 123.
Di jajaran top losers, PT Bank Indonesia Tbk (PNBN) turun paling dalam 4,74% menjadi Rp 1.105. Di posisi kedua ada PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN) yang turun 4,37% menjadi Rp 990. Sedangkan di posisi ketiga adalah PT Steadfast Marine Tbk (KPAL) yang turun 2,93% menjadi Rp 464.
(Baca: Ini Saham-saham yang Bisa Jadi Pilihan di Tengah Gejolak Bursa)