Akhir Pekan, Stabilitas Rupiah Mendorong Indeks Saham ke Zona Hijau
Perdagangan saham pada akhir pekan ini ditutup di zona hijau. Pernyataan Bank Indonesia (BI) yang menyebutkan kebijakan suku bunga acuan berhasil menstabilkan nilai tukar rupiah mendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 0,52% ke level 5.784 poin.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pekan ini ada aliran modal asing sebesar Rp 9,09 triliun yang masuk di Surat Berharga Negara (SBN). Sejak awal tahun ini hingga 25 Oktober 2018, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan mencapai Rp 22,97 triliun.
"Perkembangan ini mengonfirmasi langkah yang ditempuh BI, baik dalam bentuk kenaikan suku bunga dan stabilisasi yang kita lakukan selama ini. Salah satu tujuannya agar daya tarik aset keuangan Indonesia tetap menarik aliran modal asing masuk," kata Perry dalam konferensi pers, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/10). Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,22% menjadi Rp 15.208 per dolar AS.
(Baca: Tekanan Rupiah Mereda, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 5,75%)
Laju indeks ditopang oleh 7 sektor saham. Indeks saham sektor infrastruktur melaju paling kencang 1,1% menjadi 1.022,95 poin. Indeks sektor perdagangan menyusul dengan kenaikan 1,08% menjadi 787,19 poin. Indeks sektor keuangan dan konsumer masing-masing naik 0,7%. Indeks saham sektor aneka industri naik 0,51%, indeks sektor pertambangan menguat 0,35%, dan indeks sektor manufaktur naik 0,28%.
Tiga sektor saham yang berada di zona merah adalah indeks sektor industri dasar yang anjlok 0,89%, indeks sektor properti yang minus 0,56%, dan indeks sektor agribisnis yang turun 0,37%.
Arah IHSG berlawanan dengan indeks mayoritas bursa Asia yang ditutup melemah. Indeks Nikkei 225 turun 0,4% menjadi 21.184,6 poin. Indeks Hang Seng turun 1,1% menjadi 24.717 poin. Indeks Komposit Bursa Shanghai minus 0,19% menjadi 2.598,85 poin. Sedangkan Indeks Strait Times Singapura anjlok 1,35% menjadi 2.972,02 poin.
Nilai transaksi saham mencapai Rp 7,12 triliun pada perdagangan Jumat (26/10). Adapun volume saham yang ditransaksikan mencapai 10,47 miliar saham. Investor asing mencatat pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 388,83 miliar di seluruh pasar. Saham-saham yang paling banyak dibeli investor asing, antara lain PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 133,1 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 108 miliar, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) Rp 78,2 miliar.
Saham PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) bertahan di posisi puncak top gainers dengan kenaikan 16,67% menjadi Rp 140. Di posisi kedua adalah PT Stedfast Marine Tbk (KPAL) yang harga sahamnya naik 15,3% menjadi Rp 510. Di posisi ketiga, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) dengan kenaikan 9,67% menjadi Rp 5.150.
Di jajaran top losers, PT Cottonindo Ariesta Tbk (KPAS) turun paling dalam 17,5% menjadi Rp 396. Kemudian, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) turun 8,16% menjadi Rp 90. Di posisi ketiga, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan penurunan 5,3% menjadi Rp 4.250.