Sinyal Kenaikan Bunga AS Meredup, Rupiah Menguat Tajam ke Level 14.300

Rizky Alika
29 November 2018, 15:38
Uang rupiah
Arief Kamaludin|Katadata

Nilai tukar mata uang Asia menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell memberikan sinyal perlambatan kenaikan bunga AS. Nilai tukar rupiah menguat lebih dari 1% ke kisaran Rp 14.300-an dan memimpin penguatan mata uang Asia.

Nilai tukar rupiah sempat menembus 14.339 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot, Kamis (29/11) siang, atau menguat 1,3% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya. Adapun saat berita ini ditulis, nilai tukar rupiah tercatat Rp 14.356 atau menguat 1,19% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.

Penguatan nilai tukar rupiah paling besar di antara mata uang Asia lainnya. Penguatan terbesar kedua rupee India 0,97%, kemudian diikuti won Korea Selatan 0,64%, yen Jepang 0,31%, ringgit Malaysia 0,3%, peso Filipina 0,29%, dolar Taiwan 0,24%, yuan Tiongkok 0,2%, dolar Singapura 0,17%, dan dolar Hong Kong 0,04%. Sementara itu, baht Thailand justru melemah 0,08%.  

(Baca juga: Kurs Rupiah Terlalu Lemah, Nilai Fundamental Rp 14.200 per Dolar AS)

Mengutip CNN, penguatan ini seiring interpretasi pelaku pasar atas penyataan Gubernur The Fed Jerome Powell. Dalam pidatonya, Powell mengatakan bahwa bunga acuan “just below” atau sedikit di bawah kisaran “neutral” alias normal, yaitu level yang dipercaya The Fed tidak akan mengakselerasi ataupun memperlambat pertumbuhan ekonomi.

Pernyataan tersebut berubah dari Oktober lalu bahwa bunga acuan masih “a long way” atau jauh dari “neutral”. Perbedaan istilah yang digunakan Powell diinterpretasikan pelaku pasar sebagai sinyal bakal terjadi perlambatan kenaikan bunga acuan AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...