Kementan Pangkas Anggaran Pengembangan Kakao dan Kelapa

Rizky Alika
28 Desember 2018, 04:00
Kakao
ANTARA FOTO/ Akbar Tado
Seorang pekerja menjemur biji kakao di salah satu industri di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (17/3). Harga kakao kering di tingkat pedagang pengepul turun dari harga Rp30.000 per kilogram menjadi Rp23.000 per kilogram yang disebabkan menununnya kualitas biji kakao akibat pengaruh cuaca dan hama.

Kementerian Pertanian menurunkan anggaran pengembangan kakao dan kelapa pada 2019. Direktur Tanaman Tahunan dan Penyegar Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjen BUN) Irmijati Nurbahar mengatakan penurunan dilakukan karena keterbatasan anggaran.

"Ini menyesuaikan alokasi anggaran," kata dia usai rapat koordinasi peremajaan kakao, karet, kelapa di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/12).

(Baca: Harga Merosot, Pemerintah Siap Beli Karet Petani untuk Infrastruktur)

Menurut rencana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019,  pengembangan kelapa tahun depan hanya direncanakan sebesar 13.900 hektare. Angka pengembangan areal ini turun hingga 49% dibandingkan alokasi pengembangan 2018 yang tercatat  sebesar 27.350 hektare. Secara rinci, peremajaan kelapa akan dilakukan di 17 provinsi dan 50 kabupaten yang mencakup lahan seluas 12.500 hektare dengan total anggaran Rp 4,08 miliar.

Sementara, perluasan kelapa dialokasikan untuk 2 provinsi dan 5 kabupaten dengan total area 1.400 hektare, anggaran yang digunakan untuk perluasan komoditas ini adalah sebesar Rp 32,28 miliar.

Fokus peremajaan kelapa akan dilakukan di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan. Kemudian, peremajaan juga dilakukan di Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua, Maluku Utara, dan Gorontalo.

Selain kelapa, rencana pengembangan kakao tahun ini juga mengalami pemangkasan sebesar 34,7% menjadi 7.730 hektare dibandingkan 2018 menjadi 11.800 hektare. Pengembangan tersebut meliputi peremajaan untk 9 provinsi dan 16 kabupaten dengan luas 6.560 hektare dengan alokasi anggaran ditargetkan Rp 84,53 miliar.

Sementara untuk program  perluasan kakao seluas 1.170 hektare akan dilakukan di  4 provinsi dan 6 kabupaten dengan luas 1.170 hektare. Perluasan ini diperkirakan menelan anggaran sebesar Rp 15,03 miliar.

(Baca: Harga Komoditas Anjlok, Kementan Dorong Penguatan Petani)

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...