Prospek Bisnis Otomotif 2019: Potensi Besar, Volume Penjualan Stagnan

Image title
Oleh Ekarina
31 Desember 2018, 09:01
Otomotif
Donang Wahyu|KATADATA
Otomotif

Sektor industri otomotif diprediksi masih akan tumbuh positif pada 2019. Geliat pembangunan infrastruktur jalan dari barat hingga timur Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu katalis pertumbuhan industri otomotif tahun depan dengan target capaian penjualan mobil baru sebesar 1,1 juta unit.

Sekertaris Umum Gabungan Industri Otomotif Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara mengatakan pembangunan infrastruktur jalan berperan penting mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk pula penjualan kendaraan. Sebab, dengan pembangunan yang merata diharapkan menyebabkan aktivitas ekonomi di daerah menggeliat, sehingga daya beli meningkat.

Advertisement

"Tahun depan prediksinya penjualan mobil baru akan mencapai 1,1 juta unit dengan target produksi 1,3 juta unit. Prediksi itu diperkirakan sama dengan target akhir 2018 yang sepertinya akan tercapai," kata Kukuh kepada Katadata.co.id, Jumat (28/12).

(Baca: Ekspansi di Indonesia, Wuling Dikabarkan Tambah Investasi Rp 9 Triliun)

Selain itu dengan target pertumbuhan ekonomi yang berada di kisaran 5,3% masih memberi harapan pengusaha terhadap membaiknya kondisi ekonomi. Terlebih dengan rasio kepemilikan kendaraan Indonesia masih rendah yakni sekitar 87 kendaraan per 1.000 penduduk, maka potensi kepemilikan kendaraan masih besar.

Sebab, jika dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia dengan tingkat rasio kepemilikan kendaraan 400 unit mobil per 1.000 penduduk atau Thailand dengan rasio 200 unit per 1.000 penduduk, kepemilikan kendaraan di Indonesia cukup jauh tertinggal.

Karenanya, selain faktor-faktor tadi, dia juga berharap kondisi perekonomi dan politik Indonesia tetap stabil dan suku bunga tetap terjaga.

Menurut data Gaikindo, penjualan mobil dari pabrik ke dealer (wholesales) di Indonesia periode Januari-November 2018 mencapai 1,06 juta unit, naik 7% dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 994 ribu unit.

(Baca: Strategi Ekspor Disiapkan untuk Antisipasi Defisit Dagang Tahun Depan)

Penjualan ritel kendaraan MPV masih menyumbang pangsa pasar terbesar dengan persentase sekitar 35% diikuti segmen sport utility vehicle (SUV) 14%. Di samping itu ada segmen kendaraan truk komersial dan pick-up yang terus menggeliat sepanjang 2018 dengan kontribusinya sekitar 10% -12% seiring pembangunan infrastruktur. Adapun jenis mobil sedan, kontribusi volume penjualan masih stagnan di kisaran 1%.

Penguatan Ekspor

Adapun mengenai ekspor, dia juga menyebut produsen otomotif Indonesia diharapkan masih bisa menggenjot penjualan ekspor kendaraan hingga 250 ribu unit mobil di 2019. Angka itu meningkat dibanding 2018 yang berada di kisaran 200 ribu unit.

Meski di awal tahun ini pengapalan Indonesia ke Vietnam sempat menggalami ganjalan, tapi pada pertengahan tahun kendala ekspor tersebut menurut telah berhasil teratasi karena lobi pemerintah dan kemampuan produsen melakukan penyesuaian terhadap pelaksanaan peraturan baru yang sempat menghambat ekspor RI selama 6 bulan pertama di 2018 itu.

Sebelumnya, ekspor Indonesia ke Vietnam terancam berhenti total karena pemerintah Vietnam berencana memberlakukan Prime Minister Decree No. 116/2017/ND-CP dan Circular No 03/2018, peraturan impor mobil baru dengan mewajibkan setiap perusahaan membawa vehicle type approval (VTA) dari negara asal. VTA juga harus mendapatkan persetujuan dari instansi berwenang Vietnam sebelum masuk ke wilayah tersebut. Akibatnya, semenjak kebijakan tersebut diberlakukan, ekspor mobil Indonesia ke negara itu pada Januari-Juli 2018 hanya 1.528 unit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement