Desainer Sorot Perubahan Pasar Fesyen Domestik

Dini Hariyanti
28 Januari 2019, 19:35
Indonesia Fashion Week 2019
Dini Hariyanti | Katadata
Indonesia Fashion Week berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC) pada 27 - 31 Maret 2019. Tema yang diangkat pada ajang tahun ini adalah eksplorasi budaya borneo.

Indonesian Fashion Chamber (IFC) mengangkat isu terkait perubahan pasar mode busana dalam pertemuan tahunan asosiasi, yakni January Board Meeting 2019. Topik ini merespon kemajuan teknologi yang menyentuh aktivitas bisnis fesyen.

Ketua Umum IFC Ali Charisma mengatakan, pertemuan tahunan tersebut berlangsung pada 27 - 30 Januari 2019. "Sekarang banyak perubahan, baik cara promosi maupun penjualan produk (fesyen)," katanya, di Semarang, Senin (28/1).

Advertisement

(Baca juga: Selain Gaun Tradisional Tiongkok, Ini Alternatif Pilihan Fesyen Imlek

Pergeseran pasar fesyen serta gaya busana masyarakat perlu direspons cepat. Alasannya, kondisi ini mempengaruhi proses produksi hingga distribusi yang sebelumnya konvensional beralih ke digital.

Ali mencontohkan, perdagangan produk fesyen sekarang banyak memanfaatkan saluran daring seperti e-commerce yang mengedepankan kepraktisan dan kecepatan. Pebisnis maupun konsumen yang bertahan dengan cara konvensional sulit beradaptasi.

"Gaya hidup milenial tidak lagi harus pergi ke butik, tetapi cukup dengan media sosial. Karena itu, desainer-desainer yang memiliki talenta bagus harus diantisipasi agar tidak ketinggalan jaman," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement