Kementerian ESDM Ungkap Alasan Masuknya West Seno ke Proyek IDD

Anggita Rezki Amelia
29 Januari 2019, 19:00
Rig
Katadata

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana memasukkan kembali Lapangan West Seno menjadi bagian Proyek Ultra Laut Dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD). Ada beberapa pertimbangan dalam mengambil keputusan itu. Salah satunya adalah faktor lingkungan.

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan Lapangan West Seno nantinya akan dikeluarkan dari Blok Makassar Strait dan beralih ke Blok Rapak. Dengan begitu, Chevron Indonesia yang menjadi operator Blok Rapak bisa membayar dana pascatambang (Abandonment Site Restoration/ASR) West Seno.

Dengan begitu, nantinya, pemerintah bisa menawarkan Blok Makassar Strait ke kontraktor baru dengan kondisi tidak ada lagi tanggungan ASR. “ASR kan tetap di Chevron,” ujar Arcandra.

Di sisi lain, peralihan Lapangan West Seno juga tidak akan mengganggu keekonomian Blok Makassar Strait. Alasannya, cadangan di lapangan itu sudah menipis. Bahkan saat ini sudah tidak ada produksi lagi di lapangan yang kontraknya berakhir 2020.

Arcandra pun menjanjikan proposal pengembangan lapangan (Plan of Development) Proyek Ultra Laut Dalam (Indonesia Deepwater Development/IDD) selesai kuartal I tahun ini. Kuartal I tahun ini sekitar Januari hingga Maret.

Saat ini Kementerian ESDM masih mengevaluasi proposal yang diajukan Chevron Indonesia. “Jadi di kuartal I tahun 2019, sehingga onstream lebih cepat,” kata Arcandra di Jakarta, Selasa (29/1).

Arcandra Tahar mengatakan proyek IDD ini akan berubah dari skema awal. Awalnya, proyek IDD terdiri dari tiga kontrak blok minyak dan gas bumi (migas), yakni Makassar Strait, Ganal dan Rapak.

Di dalam kontrak Makassar Strait ada lapangan yang sudah beroperasi yakni West Seno. Selain itu, ada Lapangan Maha. Namun, Lapangan Maha tidak 100% berada di Makassar Strait. Yang ada di kontrak Makassar Strait hanya 81,6%, ada yang masuk wilayah Ganal 15,9% dan Muara Bakau 2,5%. Di Makassar Strait juga ada Lapangan Gendalo, meski hanya 1,8% wilayah.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...