Utang Kembali Ramai Dibahas, Sri Mulyani: Banyak Orang Belum Paham

Rizky Alika
30 Januari 2019, 17:17
Menteri Keuangan Sri Mulyani
Biro Pers Sekretariat Presiden
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati

Utang kembali ramai menjadi bahasan setelah calon presiden Prabowo Subianto membahas topik tersebut dalam orasinya, pekan lalu. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan banyak orang menjadikan utang sebagai bahasan namun belum memahami instrumen fiskal tersebut.

"Seringkali utang menjadi obyektif atau dilihat sebagai isu, dibandingkan sebagai instrumen fiskal atau alat," kata dia dalam Mandiri Investment Forum 2019 di Jakarta, Rabu (30/1).

Lantaran memandang utang sebagai isu, beberapa pihak menjadi terobsesi dengan rasio pajak dan utang. Padahal, rasio pajak dan utang merupakan instrumen bagi pemerintah untuk meningkatkan ekonomi dan menyejahterakan rakyat.

(Baca: Disebut Prabowo Sebagai Pencetak Utang, Kemenkeu Ungkapkan Kekecewaan)

Sebelumnya, Sri Mulyani mengatakan pembangunan infrastruktur bisa molor bertahun-tahun, bila tanpa utang. Meskipun, ia juga kerap menjelaskan, pemerintah telah membuat beragam skema pembiayaan infrastruktur agar tidak terlalu membebani negara.

Sejauh ini, ia menilai utang pemerintah dalam kondisi aman, dengan rasio sekitar 30% terhadap PDB. “Untuk standar internasional itu rendah sekali,” kata dia. Adapun peringatan dari International Monetary Fund (IMF) soal beban utang, menurut dia, ditujukan bagi negara-negara dengan rasio utang yang tinggi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...