Filipina dan Tiongkok Berebut Jadi Mitra Antam Membangun Smelter
PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan mengumumkan mitra PT Gag Nikel Risono dalam membangun pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) di Pulau Gag, Raja Ampat, Papua Barat, pada Februari 2019. Saat ini, pemilihan mitra itu masih dalam tahap evaluasi.
Presiden Direktur PT Gag Nikel Risono mengatakan sedang menyiapkan studi kelayakan (feasibility study), dan melakukan proses perhitungan untuk menentukan besaran investasi. "Harusnya Februari 2019 sudah ada keputusan mitra," kata dia, kepada Katadata.co.id, Kamis (31/1).
Ada beberapa perusahaan yang ikut dalam seleksi menjadi mitra anak usaha Antam dalam membangun smelter. Dua perusahaan yang berasal dari Tiongkok dan satu perusahaan dari Filipina.
Smelter tersebut akan memiliki kapasitas 40.000 ton nikel per tahun. Namun, kapasitas itu masih belum final karena harus didiskusikan lagi dengan pemegang saham dan mitra. "Saat menggandeng mitra tentunya semua harus diselaraskan," kata Risono.
Pembangunan smelter ini sejalan dengan produksi Gag Nikel yang akan semakin meningkat. Tahun ini ditargetkan produksi nikel bisa mencapai 1,8 juta ton. Sedangkan, tahun 2020 diperkirakan sekitar 3 juta ton nikel.
Adapun, komoditas nikel yang diproduksi di wilayah tambang Pulau Gag memiliki kadar Co yang berkualitas. Nikel ini bisa dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan batrai lithium.
(Baca: Target Produksi Anak Usaha Antam di Raja Ampat Naik Dua Kali Lipat)
Gag Nikel yang 100% sahamnya dipegang Antam itu termasuk salah satu perusahaan yang diperbolehkan melakukan aktivitas pertambangan dengan sistem tambang terbuka di dalam kawasan hutan lindung. Ini mengacu Surat Keputusan Presiden No. 41 Tahun 2004.