Belanja Modal Pertamina Tahun 2019 Turun dari Rencana Awal

Image title
4 Februari 2019, 20:00
Gedung Pertamina, di Kawasan Gambir, Jakarta. Patra Jasa, anak usaha Pertamina ekspansi bisnis pengelolaan perhotelan di Arab Saudi dengan menggandeng
Arief Kamaludin|Katadata
Gedung Pertamina, di Kawasan Gambir, Jakarta, Senin, (16/03)

Belanja modal PT Pertamina (Persero) tahun 2019 mengalami penurunan. Jika awalnya, perusahaan pelat merah itu menargetkan belanja modal sebesar US$ 5,5 miliar, kini hanya US$ 4,2 miliar.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyastuti mengatakan perubahan itu karena ada komponen yang hasil kerja sama dengan anak usaha. “Jadi, capital expenditure ada yang kami sendiri dan ada yang kerja sama dengan anak perusahaan,” kata dia di Jakarta, Senin (4/2).

Dari jumlah tersebut, menurut Nicke sebesar 60% dianggarkan untuk kegiatan hulu migas, terutama pengeboran. Alasannya, untuk meningkatkan produksi.

Selain itu, belanja modal juga untuk proyek modifikasi kilang minyak yang ada di Balikpapan. “Dana investasi berasal dari ekuitas,” ujar dia.

Seperti diketahui, konstruksi proyek revitalisasi Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur sudah dimulai mulai. Kilang yang ditargetkan beroperasi pada 2023 tersebut dapat mengurangi impor solar hingga 17%.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pun telah menyampaikan progres proyek kilang itu kepada Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Senin (28/1). "Saya lapor saja progress-progress. Kilang Balikpapan, sudah mulai dibangun," kata Nicke.

Pembangunan konstruksi Kilang Balikpapan ini direncanakan sejak akhir tahun lalu oleh Pertamina. Pembangunan konstruksi Kilang Balikpapan tersebut bekerja sama dengan empat kontraktor, yakni SK Engineering & Construction Co. Ltd., Hyundai Engineering Co. Ltd, PT Rekayasa Industri, dan PT PP (Persero) Tbk.

Selain di Balikpapan, Pertamina memiliki proyek kilang di Tuban.  Saat ini progres masih tahap pembebasan lahan. “Ada lahan warga, dan ada lahan pemerintah. Kami komunikasi dengan warga. Ini kan untuk meningkatkan ekonomi daerah juga dan lapangan pekerjaan,” ujar dia.

Sebelumnya, Direktur Keuangan Pertamina Pahala N. Mansury mengatakan belanja modal tahun 2019 mencapai US$ 5,5 miliar. "Capex kami tahun depan kurang lebih US$ 5,5 miliar, " ujar dia di Jakarta, Rabu (28/11).

(Baca: Anggaran Investasi Pertamina Tahun Depan Stagnan)

Dari belanja modal sebesar US$ 5,5 miliar, 50% dialokasikan untuk sektor hulu migas. Hulu migas mendapat porsi lebih besar karena ada target meningkatkan produksi. Kemudian, 25% untuk sektor hilir Pertamina termasuk kilang, dan 25% lagi pembangunan infrastruktur logistik. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...