Koreksi Saham Perbankan Dorong IHSG Turun 0,11%

Happy Fajrian
13 Februari 2019, 19:20
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Presiden Joko Widodo (dua dari kanan) secara resmi melakukan penutupan perdagangan pasar modal seiring berakhirnya 2018 di PT. Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12). Penutupan tersebut dihadiri Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Ketua OJK Wimboh Santoso, Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo, Wakil Ketua DK OJK Nurhaida dan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Rabu (13/2), dengan koreksi 0,11% ke level 6.419,12. Total transaksi saham mencapai Rp 9,57 triliun, dengan saham yang diperdagangkan mencapai 15,47 miliar unit yang ditransaksikan 484.557 kali oleh investor.

IHSG hari ini bergerak fluktuatif. Mengawali perdagangan dengan kenaikan 0,31% ke level 6.446,05, IHSG sempat melorot ke zona merah menembus level di bawah 6.400 tepatnya 6.398,89. IHSG kemudian mengakhiri sesi I di zona hijau, naik 0,19%. Pada sesi II, IHSG banyak bergerak di zona hijau, namun pada pengujung perdagangan IHSG turun ke zona merah dan ditutup terkoreksi 0,11%.

Koreksi pada IHSG hari ini terutama didorong oleh kinerja saham-saham perbankan yang secara sektoral mengalami penurunan sebesar 0,87%. Beberapa saham bank juga tercatat paling banyak dilepas oleh investor asing yang hari ini membukukan penjualan bersih saham hingga Rp 970,85 miliar di pasar reguler.

Sedangkan di pasar tunai dan negosiasi penjualan saham oleh investor asing mencapai Rp 410,85 miliar, sehingga total dana asing yang keluar dari pasar saham hari ini jumlahnya sebesar Rp 1,38 triliun.

(Baca: Penilaian Positif JP Morgan Dongkrak Kenaikan IHSG 0,19% di Sesi I)

Saham-saham perbankan yang paling banyak dilepas oleh investor asing yaitu saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencapai Rp 201,1 miliar. Saham BBCA juga terkoreksi 0,73% menjadi Rp 27.100 per saham. Kemudian saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dijual asing Rp 172,4 miliar dan harganya turun 2,81% menjadi Rp 8.650 per saham.

Lalu saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan penjualan asing Rp 83,5 miliar, sedangkan saham BMRI turun 2,36% menjadi Rp 7.250. Saham PT Bank Permata Tbk (BNLI) dilepas asing senilai Rp 41,3 miliar dan harganya turun 1,41% menjadi Rp 1.050. Berikutnya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 34 miliar sedangkan harganya turun 1,56% menjadi Rp 3.790.

Investor asing juga melepas saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), yang hari ini turun 0,38% menjadi Rp 2.590 per saham, sebesar Rp 12,4 miliar, dan saham PT Bank Danamon Tbk (BDMN) walau hanya senilai Rp 3,2 miliar. Walau dilepas asing, saham BDMN harganya tak bergerak dari level Rp 9.150 per saham.

Padahal IHSG hari ini lebih banyak bergerak di zona hijau berkat sejumlah sentimen eksternal di antaranya aura damai perundingan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok, serta penilaian JP Morgan terhadap pasar saham Indonesia yang diprediksi akan tumbuh hingga dua digit tahun ini bersama dengan beberapa pasar saham negara berkembang lainnya.

(Baca: Banyak Tekanan Ekonomi, Kepala BKPM Khawatirkan Prospek Investasi 2020)

Sementara itu mayoritas bursa saham di Asia mengakhiri perdagangan saham hari ini dengan kinerja yang positif. Hanya IHSG, PSEi, dan KLCI yang hari ini terkoreksi. PSEi turun 1,12%, sedangkan KLCI turun 0,13%. Sedangkan indeks lainnya naik hingga di atas 1%, di antaranya indeks Strait Times naik 1,36%, Shanghai naik 1,84%, Hang Seng naik 1,16%, Nikkei naik 1,34%.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...