Banyak Sentimen Pendukung, IHSG Hari Ini Berpotensi Naik
Indeks harga saham gabungan (IHSG) dibuka naik 0,07% ke level 6.517,26 pada perdagangan saham pagi ini, Kamis (21/2), jelang pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI), BI 7 days repo rate.
Sementara itu bursa saham di Asia lainnya hari ini mayoritas bergerak turun, hanya indeks Shanghai dan Hang Seng yang mengalami kenaikan, yaitu Shanghai naik 1,48% dan Hang Seng aik 0,36%. Lainnya, Straits Times koreksi 0,04%, Nikkei turun 0,13%, PSEi turun 0,51%, KLCI turun 0,09%, dan Kospi turun 0,02%.
Pergerakan IHSG dan bursa Asia pagi ini dipengaruhi hasil rapat Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve yang menjelaskan bahwa walaupun The Fed telah menyatakan akan menahan laju kenaikan suku bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR), tahun ini, mereka menyatakan akan terus memantau perkembangan di pasar. Jika risiko-risiko pelemahan ekonomi AS dan global mereda, tak menutup kemungkinan The Fed akan kembali menaikkan FFR.
"Risalah sebagian besar menggemakan pernyataan hati-hati The Fed dari pertemuan terakhirnya. Saya merasakan bahwa suku bunga ditahan sampai akhir tahun ini. Tetapi The Fed bisa berhenti menutup pintu untuk kenaikan suku bunga tahun ini jika pertumbuhan risiko-risiko pelemahan mereda," kata analis pasar senior di Western Union Business Solutions di Washington, seperti dikutip Reuters.
(Baca: Seluruh Bursa Asia Kompak Meningkat, IHSG Naik 0,28%)
Selain itu investor masih terus memantau perkembangan perundingan dagang Amerika Serikat (AS)-Tiongkok yang saat ini tengah berlangsung di Washington. Tarif atas impor dari Tiongkok senilai US$ 200 miliar dijadwalkan naik menjadi 25% dari 10% pada 2 Maret, jika dua ekonomi terbesar dunia itu tidak menyelesaikan perselisihan perdagangan mereka.
Namun, Presiden AS Donald Trump telah menyatakan beberapa kali bahwa ia terbuka untuk menunda tenggat waktu. Trump mengatakan pada Selasa (19/2) bahwa perundingan perdagangan dengan Tiongkok berjalan baik dan menyatakan dia terbuka untuk mendorong tenggat waktu guna menyelesaikan negosiasi.
Dari dalam negeri, BI akan mengumumkan bunga acuannya hari ini. Konsensus pasar memprediksi BI akan menahan bunga BI 7 days repo rate pada level 6%. Salah satunya karena tingkat inflasi yang terkendali dan stabil. "Suku bunga acuan BI (7-day reverse repo) diperkirakan akan tetap di level 6.00%, karena inflasi tetap terjaga di level yang relatif rendah," kata panel ahli Katadata Insight Center (KIC), Damhuri Nasution.
(Baca: Defisit Anggaran Melebar, Capai Rp 45,7 Triliun per Januari 2019)
Hingga berita ini ditulis, IHSG pagi ini bergerak fluktuatif. Dibuka naik tipis 0,07%, IHSG langsung memperkuat kenaikannya hingga level 6.521,25. Namun setelah itu IHSG bergerak turun hingga level 6.498,99, dan sementara ini sudah kembali menghijau di level 6.514,6 atau naik 0,03%.
Tim analis Valbury Sekuritas Indonesai memprediksi, dengan sejumlah sentimen yang berkembang di pasar, peluang IHSG untuk mengalami kenaikan hari ini cukup terbuka. Menurut tim analis Oso Securities, IHSG akan bergerak naik di kisaran 6.483-6.581. Senada, kepala analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga memprediksi IHSG hari ini akan bergerak naik didorong kebijakan suku bunga BI.
Transaksi saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) sementara ini mencapai Rp 3,37 triliun dari 5,62 miliar saham yang diperdagangkan. Pagi ini ada pendatang baru di lantai bursa, yaitu PT PT Armada Berjaya Trans Tbk (JAYA) yang melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan melepas 150 juta saham ke publik pada harga perdana Rp 288 per saham.
(Baca: Smartfren Membuka Diri Untuk Merger dengan Operator Lain)