Repsol akan Mengebor Satu Sumur Lagi di Blok Sakakemang
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan Repsol akan membor satu sumur lagi di Blok Sakakemang tahun ini. Hal tersebut dikatakannya setelah temuan cadangan gas baru di Sakakemang yang dilakukan oleh konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui oil exploration yang dikatakan berpotensi sebagai new giant discovery.
"Akan bor lagi 1, sampai akhir tahun," ujar Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Rabu (20/2). (Baca: SKK Migas Ungkap Temuan Cadangan Gas Besar di Blok Sakakemang)
Arcandra juga mengatakan bahwa pemerintah akan membantu Repsol agar produksi segera dapat dipercepat. Wilayah Sakakemang yang berdekatan dengan beberapa wilayah kerja lain seperti Blok Corridor. Dengan begitu, dapat mempermudah produksi, karena bisa diintegrasikan dengan menggunakan fasilitas yang sudah terbangun.
Dengan memakai fasilitas pipa dan lain-lain yang sudah ada, diharapkan membantu efisiensi dari sisi waktu dan biaya. "Kalau kami bisa bantu early production-nya, infrastruktur, dan lain-lain, kami harapkan lebih cepat di bawah lima tahun (bisa berproduksi)," ujarnya.
Menurutnya, penemuan cadangan migas yang dilakukan repsol ini tentu akan merubah neraca gas nasional. Namun, dia belum bisa memastikan seberapa lama neraca gas nasional bisa surplus. "Secara positifnya seperti itu tapi berapa panjangnya, harus menunggu angkanya," ujarnya.
(Baca: ConocoPhillips-Repsol Resmi Bertarung dengan Pertamina Rebut Blok Corridor)
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK) Migas mengumumkan hasil kegiatan eksplorasi di Wilayah Kerja migas Sakakemang, Sumatera selatan. Pengumuman tersebut mengenai potensi temuan cadangan gas baru di Sakakemang yang dilakukan oleh konsorsium Repsol, Petronas, dan Mitsui oil exploration. Menurut SKK Migas, potensi cadangan gas yang ditemukan di blok tersebut cukup besar.
Repsol mengklaim penemuan cadangan pada blok migas di Sumatera Selatan ini sebagai penemuan gas terbesar di Indonesia dalam 18 tahun. Ini juga merupakan salah satu dari 10 penemuan terbesar di dunia selama 12 bulan terakhir.