Tertekan Beban Usaha, Laba Bersih Adaro Turun 13% Jadi US$ 417 Juta

Image title
5 Maret 2019, 16:01
Adaro.1.jpg
KATADATA/

Emiten pertambangan, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencatatkan laba bersih pada tahun lalu sebesar US$ 417 juta. Laba bersih ini turun 13,6% dibanding periode 2017 sebesar US$ 483 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun. Penurunan terjadi akibat lonjakan beban perusahaan, salah satunya biaya akuisisi tambang batu bara Kestrel di Australia.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan,  pada 2018  Adaro sempat mencetak pendapatan sebesar US$ 3,61 miliar. Pendapatan tersebut tumbuh  12,5% dari periode 2017 sebesar US$ 3,25 miliar antara lain disebabkan oleh meningkatnya harga jual rata-rata batu bara perusahaan sebesar 5%. Selain itu,  perseroan juga mencatat kenaikan produksi batu bara sebesar 4% menjadi 54,04 metrik ton (MT) pada tahun lalu.

(Baca: Penjualan Batu Bara Adaro Meningkat Ditopang Pasar Ekspor)

Meski demikian, meningkatnya pendapatan perseroan juga diikuti dengan melonjaknya komponen beban. Pada tahun lalu, beban pokok pendapatan Adaro meningkat 14%  menjadi US$ 2,41 miliar dari sebelumnya US$ 2,12 miliar disebabkan kenaikan nisbah kupas, volume, Harga Bahan Bakar (BBM), maupun pembayaran royalti kepada pemerintah sering dengan kenaikan harga jual rata-rata.

Perusahaan mencatat, nisbah kupas rata-rata Adaro per 2018 mencapai 5,06 kali atau lebih tinggi dibanding 2017 yaitu 4,61 kali. Peningkatan ini disebabkan karena kondisi cuaca yang baik pada kuartal tiga 2018. Adapun, konsumsi BBM naik 15%, sehingga adanya peningkatan iaya sebesar 40%, karena adanya peningkatan operasional.

Sementara royalti yang dibayarkan kepada pemerintah pada tahun lalu juga naik 9% menjadi US$ 387 juta, dan Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar US$ 343 juta pada 2018.

Di sisi lain, beban usaha perusahaan juga naik 6% menjadi US$194 juta pada 2018 dibandingkan US$184 juta pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Ini terutama karena kenaikan komisi penjualan dan biaya karyawan seiring ekspansi perusahaan sehingga akhirnya turut menekan perolehan laba perusahaan. 

(Baca: Akuisisi Tambang Kestrel, Adaro Dapat Pinjaman US$ 1,57 Miliar)

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...