Pemerintah Usulkan Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan 5,5%

Dimas Jarot Bayu
6 Maret 2019, 17:15
Gedung
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi di perkotaan

Pemerintah berencana mengusulkan target pertumbuhan ekonomi tahun depan sekitar 5,3-5,5 persen. Usulan ini dibahas dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (6/3).

"Pertumbuhan ekonomi pada 2020 kami usulkan 5,3-5,5 persen," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro usai rapat paripurna tersebut. Selain itu, pemerintah mengusulkan tingkat inflasi pada tahun depan sebesar 2-4%. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani menambahkan asumsi makroekonomi tersebut nantinya akan digunakan sebagai landasan menyusun RAPBN 2020. Ada pun, RAPBN 2020 akan lebih diprioritaskan untuk pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagaimana fokus program pemerintah ke depan.

"Bagaimana strategi pendidikan, kesehatan, jaring pengaman sosial, termasuk training tenaga kerja," ujarnya. (Baca: Jalan Terjal Mengejar Target Pertumbuhan Ekonomi)

Berbagai program pembangunan SDM akan lebih dipertajam agar sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Pemerintah juga akan mengkaji kembali infrastruktur apa yang harus diperhatikan untuk ke depannya.

Pemerintah menilai masih ada infrastruktur dasar yang harus dibangun, seperti air bersih, pengairan, listrik. Masih ada pula infrastruktur yang perlu dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

(Baca: Gubernur BI: Infrastruktur Dorong Ekonomi Tumbuh 6% dalam Lima Tahun)

Dalam Sidang Kabinet Paripurna, pemerintah juga membahas strategi peningkatan inovasi dan daya saing industri manufaktur. "Jadi pembahasan bagaimana untuk bisa meningkatkan peranan dari sektor manufaktur dalam kerangka untuk menciptakan struktur ekonomi yang lebih seimbang," kata Sri Mulyani.

Detil berbagai program ini akan dibahas kembali dalam Sidang Kabinet Paripurna selanjutnya. Sri Mulyani mengatakan, sidang hari ini hanya mengurai berbagai masalah yang ada untuk mendapatkan arahan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Mungkin Sidang Kabinet berikutnya yang sudah dalam poin," kata dia.

Mitra Dagang Apresiasi Capaian Pertumbuhan Ekonomi RI

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan  pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 mendapatkan apresiasi dari sejumlah negara mitra dagang.  Sebab, dengan pertumbuhan sebesar 5,17%, perekonomian Indonesia lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi dunia, terlebih di tengah maraknya tantangan situasi global.

"Pertumbuhan ekonomi berhasil meningkat di tengah ketidakpastian dengan capaian 5,18% pada kuartal keempat 2018," kata Enggar di Jakarta, Rabu (6/1).

(Baca: Kinerja Ekspor Lemah, Pertumbuhan Ekonomi Era Jokowi Tertinggi 5,17%)

Menurutnya, situasi perdagangan global yang tak menentu serta perang dagang membuat kondisi global pesimistis. Terlihat dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2018 dan 2019.

Namun, pemerintah optimistis bisa terus mencapai parameter target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depan. Pemerintah akan terus berupaya  mengejar peningkatan  investasi dan ekspor. "Kedua hal menjadi tumpuan sehingga kami mempunyai keyakinan kalau pertumbuhan ekonomi terus membaik," ujarnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...