Tak Dukung Jokowi dan Prabowo, Kelompok Buruh Serukan Golput

Ameidyo Daud Nasution
8 Maret 2019, 14:09
Demo Buruh
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi demo buruh. Kelompok buruh yang tergabung dalam Komite Politik Alternatif menyuarakan golput dalam Pilpres 2019.

Sekelompok masyarakat menyurakan golongan putih (golput) atau tak membuat pilihan dalam pemilihan legislatif dan presiden pada 17 April nanti. Kelompok yang tergabung dalam Komite Politik Alternatif menganggap golput sebagai hak masyarakat yang tak boleh dikriminalisasi.

Salah satu perwakilan aksi yakni Rizal Assalam mengatakan menyuarakan golput lantaran partai dan calon presiden yang bertarung dianggap kurang merepresentasikan masyarakat. "Kami anggap sistem ini tidak representasikan mayoritas rakyat yang alami kemiskinan," kata Rizal di depan KPU, Jakarta, Jumat (8/3).

(Baca: PGI Imbau Umat Kristiani Tidak Golput saat Pemilu 2019)

Rizal menjelaskan Komite Politik Alternatif ini merupakan gabungan beberapa organisasi seperti Konfederasi Serikat Nasional (KSN), Sentral Gerakan Buruh Nasional, hingga Kesatuan Perjuangan Rakyat (KPR). Dia mengklaim 70% anggota komite ini merupakan kaum buruh.

Rizal juga menuturkan para buruh tak percaya dengan pasangan calon presiden dan wakil presiden 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Jokowi disebutnya tak berhasil menyelesaikan masalah Hak Asasi Manusia (HAM) dan Prabowo dianggapnya bagian elit masa lalu dan turut bertanggung jawab atas pelanggaran HAM.

"Jadi kami dorong kelompok alternatif," kata Rizal yang juga Ketua Divisi Media dan Kampanye KSN ini.

(Baca: Marak Hoaks dan SARA, Jokowi-Prabowo Perlu Waspadai Milenial Golput)

Namun berbeda dengan pernyataan kelompok masyarakat sipil soal golput, Rizal menyatakan Indonesia membutuhkan partai alternatif sebagai solusi panjang. Partai tersebut nantinya akan menyuarakan aspirasi kader dari bawah terlebih dahulu sebelum diputuskan di atas.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...