Jokowi Ajak Pendukungnya agar Tidak Takut Melawan Hoaks

Happy Fajrian
10 Maret 2019, 15:42
Debat Capres II
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) menyampaikan pendapatnya saat mengikuti debat capres 2019 putaran kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2/2019). Debat yang diikuti Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto itu mengangkat tema energi dan pangan, sumber daya alam dan lingkungan hidup, serta infrastruktur.

Calon presiden (capres) nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan para pendukungnya untuk tidak takut melawan hoaks yang beredar jelang pemilihan presiden (pilpres) 2019 saat menghadiri acara Parahyangan Bersatu, Silaturahmi tokoh masyarakat dan relawan Balad Jokowi Kabupaten Bandung Barat di vila Istana Bunga, Parompong, Bandung.

"Saya titip agar ini direspons dengan cepat. Jangan takut lawan yang namanya hoaks, kabar fitnah, kabar bohong, harus kita lawan. Kalau tidak kita lawan, dipikir kita takut," kata Jokowi di vila Istana Bunga, Parompong, Kabupaten Bandung, Minggu (10/2).

"Jangan sampai, coba dilihat di media sosial isinya hoaks, tidak hanya di dunia maya, sekarang dari pintu ke pintu, 'door to door', sudah mulai yang namanya fitnah hoaks disebarkan ke mana-mana," tambah Jokowi.

Jokowi meminta agar para pendukungnya dapat menjelaskan fakta harus dijelaskan dengan data. "Saya beri contoh, hoaks kalau azan tidak diperbolehkan lagi, logikanya tidak masuk itu, kalau tidak boleh sudah dari 4 tahun lalu dilarang dan tidak mungkin presiden Indonesia melakukan itu karena Indonesia negara berpenduduk muslim terbesar," tambah Jokowi.

(Baca: Tak Dukung Jokowi dan Prabowo, Kelompok Buruh Serukan Golput)

Hoaks kedua yang harus dilawan menurut Jokowi adalah pendidikan agama akan dihapus. "Tapi ada yang percaya hoaks itu, tugas bapak ibu menjelaskan itu, termasuk juga hoaks kriminalisasi ulama, negara kita negara hukum," ungkap Jokowi.

Jokowi selanjutnya menyebutkan sejumlah bantahan dari kabar yang menyebutkan bahwa ia adalah antek asing padahal sejumlah ladang minyak hingga tambang tembaga dan emas Freeport di bawah pemerintahannya sudah mayoritas dimiliki pemerintah Indonesia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...