Revitalisasi Pasar Rakyat Tingkatkan Omzet 20 Persen

Image title
12 Maret 2019, 17:27
Mendag Enggar
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menargetkan merevitalisasi 1.037 pasar rakyat tahun ini dengan dana Rp 1,1 triliun.

Pemerintah berupaya menggenjot perekonomian dengan cara merevitalisasi pasar rakyat. Sepanjang 2015-2018, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah merevitalisasi 4.211 unit pasar rakyat. Tahun ini rencananya akan membangun 1.037 unit pasar rakyat.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan pasar yang telah direvitalisasi sejak tahun 2015 tersebut mengalami kenaikan omzet cukup tinggi. “Omzetnya meningkat hingga 20 persen,” kata Enggar, Tangerang, Selasa (12/3).

Advertisement

Kementerian mempunyai anggaran revitalisasi 5.248 pasar rakyat di Indonesia sebesar Rp 12,47 triliun. Khusus tahun ini alokasi dananya sebesar Rp 1,1 triliun untuk 1.037 pasar rakyat.

Enggar menjelaskan, revitalisasi pasar merupakan implementasi mandat ketiga yang diarahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mandat lainnnya, yaitu menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok, serta ekspor dan impor.

Selain itu, Enggar juga memaparkan target kinerja sektor perdagangan lainnya di tahun 2019, yaitu menjaga tingkat inflasi pada angka 3,5 persen. Kemudian, meningkatkan pertumbuhan ekspor nonmigas 7,5 persen.

Untuk itu, ia melanjutkan, Kemendag sedang mengoptimalkan distribusi perdagangan, ekonomi digital, dan pengembangan perdagangan luar negeri terpadu.

(Baca: Jokowi Minta Digitalisasi Pasar Rakyat)

Optimalisasi distribusi perdagangan dilakukan dengan membangun atau merevitalisasi 5.248 pasar rakyat secara fisik maupun nonfisik. Selanjutnya, memanfaatkan gerai maritim untuk menurunkan disparitas harga dan dapat menjangkau daerah terpencil, terluar, tertinggal, dan perbatasan.

Lalu, Kemendag juga menjadikan sistem resi gudang sebagai upaya menstabilkan harga bahan pokok dan mendorong kinerja ekspor komoditas. Selain itu, unit metrologi legal harus mendorong standardisasi sarana perdagangan agar sektor perdagangan semakin berkualitas dan berdaya saing.

Enggar mengatakan, optimalisasi peran ekonomi digital perlu dilakukan dengan mendorong produk usaha kecil dan menengah agar mendapat tempat di market place. Pertumbuhan nilai transaksi perdagangan elektronik Indonesia tumbuh 49 persen per tahun pada periode 2015-2018 dan nilainya mencapai US$ 27 miliar atau sekitar Rp 385,4 triliun pada 2018.

Halaman:
Reporter: Rizka Gusti Anggraini
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement