Orasi Kampanye, Prabowo Janji Turunkan Tarif Listrik dalam 100 Hari

Image title
7 April 2019, 10:31
Prabowo Subianto dalam acara kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta (7/4). Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan hasil hitungan jumlah orang yang hadir di kampanye akbarnya hari ini. Dia menyatakan jumlah massa kampanye di Stadion Utama Gelor
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Prabowo Subianto dalam acara kampanye akbar di Gelora Bung Karno, Jakarta (7/4). Calon presiden Prabowo Subianto menyampaikan hasil hitungan jumlah orang yang hadir di kampanye akbarnya hari ini. Dia menyatakan jumlah massa kampanye di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan sekitarnya ini sebanyak sejuta lebih orang.

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto berjanji untuk menurunkan tarif listrik dalam jangka waktu 100 hari saja jika ia terpilih menjadi presiden. Hal itu dia sampaikan dalam orasinya pada Kampanye Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4).

Prabowo menambahkan, janjinya tersebut berdasarkan perhitungan dari tim pakar yang memberinya masukan. Salah seorang pakar yang memberikan Prabowo saran tersebut ialah Rizal Ramli, mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman.

Advertisement

Saat berbincang dengan Rizal, Prabowo menghitung harga listrik bisa turun dalam tempo satu setengah tahun. Namun, Rizal mengatakan, harga listrik bisa turun dalam waktu hanya 100 hari. "Saya bilang ke dia, Bung Rizal jangan mengarang. Saya mau bicara ke rakyat di GBK, jangan sampai saya bohong," kata Prabowo menceritakan perbincangannya.

(Baca: Prabowo Janji Turunkan Sembako dalam 100 Hari, Ekonom: Bisa Impor)

Namun, Rizal meyakinkan Prabowo bahwa hal tersebut bisa dilakukan. Prabowo pun bertanya kepada Rizal, kenapa pemerintah saat ini tidak bisa menurunkan harga listrik. "Dia (Rizal) jawab, sekarang banyak yang minta setoran," kata Prabowo yang disambut riuh pendukungnya yang datang memenuhi GBK.

Prabowo mengaku sudah muak dengan kondisi di Indonesia yang banyak terjadi kasus korupsi. Dia menggambarkan, situasinya sudah sangat parah, seperti penyakit kanker dengan stadium empat. "Ini bukan republik yang saya bela, bukan republiknya Bung Karno dan Bung Hatta dan pendiri-pendiri bangsa. Ini republik yan sudah dirampok," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement