Bantah Deindustrialisasi, Kemenperin: Sumbangan PDB Manufaktur Tinggi

Image title
Oleh Ekarina
15 April 2019, 13:20
Pertumbuhan Industri Manufaktur, Deindustrialisasi, Kontribusi PDB, Kementerian Perdagangan
Katadata
Ilustrasi industri manufaktur.

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto pada debat pamungkas Sabtu (13/4) lalu mengatakan, Indonesia mengalami deindustrialisasi serta menyebut negara ini tidak memproduksi apa pun. Namun, hal itu dibantah Kementerian Perindustrian yang menyatakan kontribusi industri manufaktur Indonesia terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB) masih tinggi, sekitar 20%.

Sekertaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengatakan, gejala deindustrialisasi salah satunya disebabkan oleh rendahnya kontribusi industri terhadap PDB atau menurun drastis.

(Baca: Adu Strategi Jokowi vs Prabowo Keluar dari Jebakan Pendapatan Menengah)

Kemenperin mencatat, kontribusi sektor industri terhadap PDB nasional saat ini masih berada di kisaran 20%. Sementara rata-rata kontribusi sektor manufaktur dunia sedang mengalami pelambatan atau hanya sebesar 17%.

Dengan angka tersebut, menjadikan Indonesia berada di peringkat kelima di antara negara G-20, setelah Tiongkok (29,3%), Korea Selatan (27,6%),Jepang (21%) dan Jerman (20,7%).

(Baca: Prabowo Soroti Deindustrialisasi, Jokowi Bangga Kuasai Freeport)

Dia juga mengklaim, kontribusi industri manufaktur  terhadap perekonomian dalam negeri masih cukup tinggi. Hal ini tecermin dari meningkatnya pertumbuhan sektor, peningkatan investasi, peningkatan jumlah tenaga kerja dam penerimaan devisa ekspor. "Industrinya semakin tumbuh dan investasi jalan terus," katanya dalam keterangan tertulis.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...