Perludem Sebut Ruwetnya Pemilu Bukan Hal Baru

Image title
27 April 2019, 16:30
Perludem, Pemilu, Pemilu 2019
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
Anggota KPPS Wahyu Army menjalani perawatan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah, Singkil, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2019).

Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menyampaikan bahwa keruwetan dalam tahap pemilihan umum (Pemilu) bukan hal yang baru terjadi di Indonesia. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa sejak 2004, pelaksanaan Pemilu juga sarat dengan keruwetan yang menyebabkan terjadinya korban meninggal petugas KPPS.

"Tahun 2004 sudah menjadi isu, namun beda jika dibandingkan sekarang dengan penggunaan media sosialnya yang sangat masif," ujar Anggraini dalam sebuah acara diskusi di Jakarta Sabtu, (27/4).

Menurutnya Pemilu di Indonesia ini sulit dilakukan dengan manajemen prosedur yang ada. Untuk itu ia mengusulkan bagaimana pemilu yang logis. "Bagaimana kita memilih itu, kita hitung bebannya, lalu pemilu serentak DPR dan lainnya bebarengan. Kita tersandera oleh putusan MK," ujar Titi.

Titi juga menekankan perlunya adanya evaluasi untuk penyelenggaraan Pemilu 2019. Menurutnya, diskursus untuk soal desain dan sistem termasuk manajemen penyelenggaraan Pemilu harus didiskusikan bersama sebagai bahan evaluasi.

(Baca: Fenomena Kelelahan Petugas KPPS yang Berujung Kematian)

Sebagai informasi pelaksanaan Pemilu 2019 yang berlangsung serentak dalam satu hari menyisakan tragedi. Sebanyak 225 petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia dan 1.470 orang jatuh sakit. Kelelahan disebut sebagai faktor utama yang menyebabkan kematian.

Menurut data Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jawa Barat merupakan provinsi yang mencatat jumlah terbanyak petugas KPPS yang meninggal dunia, yakni 38 orang. Sementara itu, Sulawesi Selatan menjadi provinsi dengan jumlah petugas KPPS terbanyak yang sakit, yakni 191 orang.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...