Di Bawah Prediksi, Ekonomi Kuartal I-2019 Cuma Tumbuh 5,07%
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2019 mencapai 5,07% (yoy), lebih baik dibandingkan pada periode sama dalam tiga tahun terakhir. Padahal, sebelumnya sejumlah ekonom dan regulator memproyeksikan kondisi ekonomi selama tiga bulan pertama tahun ini lebih baik, misalnya Bank Indonesia (BI) yang menaksir ekonomi kuartal I tumbuh mendekati 5,2%.
Landainya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini terutama disokong oleh konsumsi rumah tangga di tengah perlambatan investasi. “Pertumbuhan ekonomi kita masih bagus jauh lebih bagus dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (6/5).
Secara rinci, konsumsi rumah tangga yang merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi, yang naik 5,01%. Pencapaian ini sedikit lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 4,94%.
Sementara itu, investasi tercatat mengalami pelemahan pertumbuhan, yaitu 5,03%, turun drastis dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 7,94%. Konsumsi pemerintah dan lembaga non-profit yang melayani rumah tangga juga mengalami lonjakan pertumbuhan, yaitu masing-masing 5,21% dan 16,93% dari periode sama tahun lalu yaitu sebesar 2,71% dan 8,10%.
(Baca: Tren Konsumsi Menguat, Ekonomi Kuartal I 2019 Diprediksi Tumbuh 5,2%)
Di sisi lain, kinerja ekspor menunjukkan penurunan. Pertumbuhannya melambat 2,08% atau dari periode sama tahun lalu yang tumbuh 5,94%. Sementara, impor menurun signifikan yaitu 7,75% dibandingkan periode sama tahun lalu tumbuh 12,64%.
Komponen Pertumbuhan Ekonomi | Kuartal I-2017 (yoy) | Kuartal I-2018 (yoy) | Kuartal I 2019 (yoy) | Kontribusi |
Konsumsi Rumah Tangga | 4,93% | 4,94% | 5,01% | 56,82% |
Investasi atau Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) | 4,81% | 7,94% | 5,03% | 32,17% |
Ekspor | 8,04% | 6,17% | -2,08% | 18,48% |
Konsumsi Pemerintah | 2,71% | 2,71% | 5,21% | 6,35% |
Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) | 8,02% | 8,10% | 16,93% | 1,36% |
Impor | 5,02% | 12,75% | -7,75% | -18,74% |
Pertumbuhan Ekonomi | 5,01% | 5,06% | 5,07% |
Suhariyanto berharap pertumbuhan ekonomi pada triwulan berikutnya akan meningkat. Sebab, pertumbuhan ekonomi triwulan dua 2019 akan ditopang oleh konsumsi bulan Ramadan dan lebaran.
Pertumbuhan ekonomi ini berada di bawah proyeksi Bank Indonesia (BI) yang optimistis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2019 lebih baik dibandingkan periode sama tahun lalu. Gubernur BI Perry Warjiyo optimistis pertumbuhan ekonomi mendekati 5,2% seiring dengan terjaganya konsumsi masyarakat.
(Baca: Ditopang Bansos, BI Hitung Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2019 di 5,2%)
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution tak menutup kemungkinan prediksi BI tercapai. Namun, ia pribadi memperkirakan pertumbuhan ekonomi setidaknya sama dengan periode sama tahun lalu. "Paling tidak, pertumbuhan ekonomi seperti tahun lalu. Di atasnya sedikit," kata dia.
Tahun ini pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,3%. Namun, sejumlah pihak memprediksi target tersebut bakal meleset. Penyebabnya, kinerja investasi dan ekspor yang masih lemah. Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2% pada tahun ini dan tahun depan.