Ekonomi Kuartal I 5,07%, Tren Melambat Diramal Berlanjut Selama 2019

Sorta Tobing
6 Mei 2019, 14:55
pertumbuhan ekonomi, HSBC, data BPS, pertumbuhan ekspor, impor, konsumsi
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2019 berada di level 5,07%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal pertama 2019 yang berada di level 5,07% menjadi indikator pelemahan yang akan terus berlangsung hingga akhir tahun. HSBC memperkirakan angka pertumbuhan sepanjang 2019 akan melambat secara bertahap ke level 5,0%, lebih rendah dari tahun sebelumnya di 5,2%.

Menurut ekonom HSBC Joseph Incalcaterra, angka pertumbuhan di kuartal pertama itu merupakan yang terendah dalam setahun terakhir. “Pelemahan ini terjadi akibat turunnya investasi karena pemerintah membatasi proyek infrastruktur,” ujar ekonom HSBC Joseph Incalcaterra dalam keterangan tertulisnya hari ini, Senin (6/5).

Advertisement

(Baca: Di Bawah Prediksi, Ekonomi Kuartal I-2019 Cuma Tumbuh 5,07%)

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal pertama 2019, investasi tercatat mengalami pelemahan pertumbuhan, yaitu 5,03%, turun drastis dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 7,94%. Kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) terus tergerus, bahkan terendah dalam enam kuartal terakhir.

Di sisi lain, kinerja ekspor menunjukkan penurunan. Pertumbuhannya melambat 2,08% dibandingkan periode sama tahun lalu yang tumbuh 5,94%. Sementara, impor menurun signifikan yaitu 7,75% dibandingkan periode sama tahun lalu tumbuh 12,64%.

“Bagi kami, angka ini menunjukkan investasi di Indonesia telah turun drastis,” ujarnya. Padahal, sejak 2017 investasi telah menjadi penopang ekonomi domestik karena banyaknya proyek infrastruktur yang dikerjakan Presiden Joko Widodo.

(Baca: Terendah dalam 5 Tahun, Investasi Triwulan I 2019 Tumbuh 5% )

Setelah selama tujuh kuartal mengalami pertumbuhan yang menguat, investasi kemungkinan akan terus turun. “Tapi ini bukan sebuah kejutan. Pemerintah sejak semester kedua tahun lalu memang menahan impor untuk produk infrastruktur, dalam rangka menurunkan angka defisit transaksi berjalan (CAD),” kata Incalcaterra.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement