Eksplorasi Migas di Simeulue Aceh Masuk Kategori Deep Well

Image title
6 Mei 2019, 17:07
penemuan cadangan minyak di Pulau Simeuleu, Aceh, SKK Migas, Total EP Indonesie
Pertamina Hulu Energi
ilustrasi, wilayah Pulau Simeulue, Provinsi Aceh, memiliki potensi cadangan migas

Badan Pengelola Minyak dan Gas Bumi Aceh (BPMA) menyampaikan wilayah Pulau Simeulue, Provinsi Aceh, memiliki potensi cadangan migas. Namun upaya eksplorasi migas sulit dilakukan di wilayah tersebut.

Kepala Divisi Formalitas dan Hubungan Eksternal BPMA Radhi Darmansyah menjelaskan wilayah Pulau Simeuleu merupakan wilayah migas yang masuk ke dalam kategori deep well. Sehingga memiliki tantangan tersendiri untuk melakukan upaya eksplorasi. "Kedalaman lautnya bisa mencapai 1.300 - 1.500 meter dari MSL," ujar Radhi kepada Katadata.co.id, Senin, (6/5).

Radhi pun menyebut sudah ada perusahaan migas yang pernah melakukan eksplorasi di wilayah cekungan tersebut pada tahun 1968 hingga 1978. Kemudian upaya eksplorasi dilanjutkan oleh Total E&P Indonesie (Total) dengan melakukan Joint Studi Analysist (JSA) untuk wilayah yang diberi nama blok Northwest Sumatera tersebut.

Namun sayang, upaya Total tidak membuahkan hasil. Total pun mengembalikan blok migas tersebut kepada negara pada akhir tahun lalu. "Menurut hasil joint study mereka, terlalu berisiko dan potensi sumber dayanya tidak sebesar yang diperkirakan di awal, sehingga statusnya kembali open area," ujarnya.

(Baca: Ada Cadangan Migas, Wilayah Simeuleu Aceh Belum Dieksplorasi )

Berdasarkan penelusuran Katadata.co.id, potensi cadangan migas di lepas pantai Simeulue pertama kali dirilis oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam survei tersebut BPPT menggandeng lembaga riset geologi dan kelautan Jerman (BGR) untuk mengungkap temuan cadangan migas di wilayah tersebut.

Awalnya survei hanya dilakukan untuk meneliti kondisi dasar laut perairan Simuelue, setelah terjadinya gempa yang mengguncang Aceh pada 2004 silam. Cadangan migas dalam jumlah raksasa di cekungan busur muka Simeulue diperkirakan mencapai 320 miliar barel.

Jumlah ini termasuk spektakuler dibanding Saudi Arabia yang mempunyai cadangan hanya sebesar 264,21 miliar barel. Diproyeksikan, temuan ini bisa menjadi penganti cadangan minyak Arun di Aceh Utara.

(Baca: BPMA Fokus Cari Cadangan Migas Baru di Aceh)

Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...