SKK Migas: Produksi Blok Terminasi Menurun, Terutama di Blok Mahakam
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebut rata-rata produksi blok-blok terminasi yang dikelola PT Pertamina (Persero) menurun. Deputi Operasi SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengatakan penurunan produksi migas terjadi secara alamiah karena blok migas yang telah uzur.
Seperti penurunan produksi di Blok Mahakam yang rata-rata mengalami decline rate sebesar 4%. Fatar menyebut decline rate sebesar itu masih cukup oke untuk produksi blok migas terminasi. "Iya, rata-rata declining-nya 4%, masih okelah," ujar Fatar saat ditemui di Gedung Kementrian ESDM, Senin, (6/5).
Namun, Fatar menyebut produksi blok-blok migas terminasi yang dikelola Pertamina terus digenjot untuk mencapai target produksi APBN. "Ya memang turun harusnya, cuma kita kan punya target APBN juga tinggi kan. Tinggal mengejar itu,"kata Fatar.
Sebelumnya, Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu mengatakan, Pertamina sedang fokus mempertahankan produksi migas di Blok Mahakam. Salah satu caranya dengan menekan decline rate di blok migas yang berada di Kalimantan Timur itu.
Darmawan mengatakan pihaknya menargetkan decline rate bisa ditekan hingga 0%. “Tidak gampang dibandingkan awal tahun. Tapi diusahakan bisa stabil," ujar Dharmawan saat ditemui di gedung Kementerian ESDM, Kamis (2/5) malam.
Selain menekan decline rate, Pertamina juga akan menjajal teknologi terbaru untuk mengelola Blok Mahakam. Perusahaan saat ini masih melakukan melakukan kajian untuk menerapkan rencana ini.
Rencananya, teknologi tersebut akan dipakai mulai tahun depan. "Insya Allah 2020. Tahun ini tradisional, tapi efektif dan efisien," ujar Dharmawan.
(Baca: ExxonMobil dan BP Berau Penyumbang Lifting Migas Terbesar Kuartal I)