BNI Perbesar Porsi Laba Ditahan untuk Jaga Kecukupan Modal

Image title
13 Mei 2019, 19:00
bni bagikan dividen
Arief Kamaludin|KATADATA
BNI bagikan dividen Rp 3,75 triliun atau 25% dari laba tahun buku 2018.

PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BNI) membagikan dividen dengan total sebesar Rp 3,75 triliun atau setara dengan 25% dari laba bersih BNI tahun buku 2018 yang sebesar Rp 15,02 triliun. Sedangkan 75% sisanya atau senilai Rp 11,26 triliun digunakan sebagai laba ditahan.

Pembagian dividen ini diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan di Grha BNI, Jakarta, Senin (13/5).

Advertisement

Secara persentase, pembagian dividen tahun buku 2018 lebih kecil dari dividen tahun buku 2017 yang sebesar 35% dari laba bersih. Direktur Utama BNI Achmad Baiquni mengatakan, persentase pembagian dividen yang lebih rendah karena BNI ingin mengalokasikan lebih banyak dana untuk laba ditahan. Hal itu berhubungan dengan rasio keucukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) yang ingin dipertahankan pada level 18,5% hingga akhir tahun ini.

"Kalau kita lihat, rata-rata CAR industri perbankan dikisaran 23%. Sementara, BNI sebesar 18,5%," kata Baiquni usai RUPST. Padahal, Baiquni menambahkan, beberapa tahun terakhir pertumbuhan bisnis dan kredit BNI selalu di atas rata-rata industri.

(Baca: Terpengaruh Volatilitas Pasar, Laba BNI 2018 Hanya Tumbuh 10%)

Baiquni mengatakan, jika ekspansi bisnis dan kredit terus ditingkatkan tanpa ada penambahan modal maka akan mengakibatkan kemampuan ekspansi semakin terbatas. "Jadi, alasan utama kami meminta kepada pemegang saham untuk dividen diperkecil, tujuannya menambah CAR," kata Baiquni. BNI sendiri menargetkan pertumbuhan kredit hingga akhir tahun ini sebesar 12% hingga 15%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement