Penerbangan Luar Jawa di Bandara Husein Dialihkan ke Bandara Kertajati
Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, penerbangan luar Pulau Jawa dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, akan dipindahkan ke Bandara Internasional Jawa Barat (BJIB) Kertajati, Majalengka, mulai 15 Juni 2019. Keputusan ini, menurut Awaludin, sesuai dengan hasil rapat di Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman yang dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu.
Awaluddin menjelaskan, jika jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) rampung, maka seluruh penerbangan Bandara Husein akan dipindahkan ke Bandara Kertajati. Namun, Bandara Husein Sastranegara tetap akan beroperasi untuk melayani pesawat non-jet.
Ada sekitar 12 destinasi luar Pulau Jawa yang akan dipindahkan ke Bandara Kertajati. "Tahapan pertama dipindahkan sebagian traffic Bandara Husein, seperti Medan, Makasar, Palembang," ujarnya, di Jakarta, Kamis (16/5) malam.
Selain itu, AP II sebagai pengembang bandara telah menambah runway sepanjang 500 meter, dengan berbagai perlengkapan bandara. Pihaknya memastikan akan memegang 50% kepemilikan saham Bandara Kertajati setelah Lebaran 2019.
(Baca: Bandara Kertajati Layani Penerbangan Umrah mulai September 2019)
Sebelumnya, PT BIJB, memproyeksikan Bandara Kertajati mulai melayani penerbangan umrah pada September 2019. Saat ini perusahaan masih dalam proses sertikasi landasan.
Direktur BIJB Muhamad Singgih mengatakan proses sertifikasi runway dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter ditargetkan rampung pada 20 Juni 2019. Sehingga , bandara ini bisa digunakan untuk penerbangan langsung dari Kertajati ke Madinah. "Semoga, September nanti bisa direct penerbangan umrah dari sini," kata Singgih pada acara Pembinaan dan Pengawasan Travel Umrah di Bandung, Kamis (10/5).
Perusahaan masih melakukan sertifikasi tersebut di Kementerian Perhubungan. Di saat yang sama, Singgih mengatakan, pihaknya juga telah menyiapkan lounge umrah di lantai tiga Bandara Kertajati dan cadangan berada di lantai dua. "Lounge umrah ini bisa menampung 300 paket dan di sana dilengkapi oleh sembilan musala," ujarnya.
Gubernur Ridwan Kamil (Emil) sempat mengatakan, Bandara Kertajati potensial dikembangkan sebagai bandara kargo e-commerce karena kapasitas Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang, Banten, sudah tidak memadai.
Menurut dia, sudah ada investor asal Singapura tertarik untuk berinvestasi. "Mereka mau untuk menjadikan Bandara Kertajati sebagai bandara kargo e-commerce," kata Emil pada Maret lalu.
Kawasan yang disiapkan untuk fasilitas kargo e-commerce di bandara tersebut luasnya mencapai 20 hektare. Untuk mengelolanya, PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) telah bersepakat dengan BIJB. PT Pos Indonesia akan dilibatkan untuk distribusi kargonya.
(Baca: Angkasa Pura II Bersiap Hadapi Lonjakan Penumpang saat Mudik Lebaran)