Dede Yusuf dan Keinginannya Tetap di Komisi Kesehatan
Dede Yusuf kembali lolos sebagai legislatif dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 lewat Partai Demokrat. Dia pun mengungkapkan keinginannya untuk tetap berada di Komisi IX DPR, mengurusi masalah kesehatan dan ketenagakerjaan.
Dede beralasan dirinya sudah menguasai hal terkait kesehatan dan tenaga kerja. Maklum saja, pria bernama asli Yusuf Macan Effendi ini masih menjabat sebagai Ketua Komisi IX. Meski punya keinginan, namun Dede menyerahkan kepada partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tentang penugasannya di DPR periode 2019-2024 mendatang.
"Karena saya sudah cukup menguasai ilmu (kesehatan dan ketenagakerjaan). Tapi nanti tergantung fraksi," kata Dede kepada Katadata.co.id akhir pekan lalu.
Sebagai Ketua Komisi IX, Dede cukup sering jadi sorotan dalam mengurusi hal terkait kesehatan dan ketenagakerjaan. Beberapa aksi yang pernah dilakukannya, seperti blusukan di kawasan industri PT IMIP Morowali, Sulawesi Tengah untuk memeriksa Tenaga Kerja Asing (TKA) Tiongkok. Saat itu, Dede menemukan fakta bahwa jumlah TKA yang ada tidak sesuai dengan diisukan.
Dede juga kerap mengkritik pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan mengenai defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Saat itu dia beranggapan, anggaran Rp 4,9 triliun yang dikeluarkan pemerintah belum cukup membantu BPJS menambal defisitnya.
(Baca: Bail Out BPJS Rp 4,9 Triliun Cair, Potensi Defisit Masih Menganga)
Pria kelahiran 14 September 1966 ini kembali lolos ke Senayan dalam Pemilu 2019. "Kalau hasil pleno sudah selesai, ada kenaikan lumayan," ujarnya. Dia memperoleh suara 165.182 atau naik dari yang didapat pada pemilu 2014 yakni 142.608 suara. Adapun daerah pemilihannya adalah Jawa Barat II yang meliputi Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.
Jawa Barat memang bukan panggung yang asing buatnya. Dede pertama kalinya bersinggungan dengan Jawa Barat ketika menuju DPR saat Pemilihan Umum 2004. Ketika itu dirinya berlaga lewat Partai Amanat Nasional (PAN) di Dapil Jabar IX yang saat itu melingkupi Kabupaten Kuningan, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar. Dari situ pula dia duduk di kursi legislatif untuk pertama kalinya.
Posisi politik di PAN juga mengantarnya duduk di kursi Wakil Gubernur setelah memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat bersama kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Heryawan. Dia menjabat orang nomor dua di Jawa Barat selama lima tahun sejak 2008 hingga 2013.
Setelah itu, Dede hengkang dari partai berlogo matahari tersebut untuk bergabung dengan Partai Demokrat. Langkah ini dilakukan untuk menjalani kontestasi Pilkada Jabar berikutnya bersama Lex Laksamana. Namun gagal, dan Dede harus mengakui keunggulan mantan bosnya Heryawan.
Sebelum masuk dunia politik, tokoh bernama asli Yusuf Macan Effendi ini terkenal lewat aktingnya di layar kaca Beberapa film yang sempat dibintanginya antara lain Catatan Si Boy, sinetron Jendela Rumah Kita hingga serial Jalan Makin Membara. Selain itu Dede sempat membawakan acara Tak Tik Boom yang sempat terkenal tahun 90'an.
Pria yang sempat mengenyam pendidikan di Universitas Trisakti dan Universitas Muhammadiyah itu rupanya juga penggiat olah raga bela diri. Salah satu yang digemarinya adalah Taekwondo hingga mendapatkan DAN IV Kukkiwon. Bahkan Dede sempat mengikuti kejuaraan hingga tingkat nasional.
Beberapa nama lain yang lolos dari Jabar II adalah Ace Hasan Syadzily dan Anang Sutanto dari Golkar, Rachel Maryam dan Iis Edhy Prabowo dari Gerindra, Cucun Ahmad Syamsurijal dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Adang Sudrajat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ahmad Najib dari Partai Amanat Nasional (PAN), Rian Firmansyah dari Nasdem, dan Yadi Srimulyadi dari PDI Perjuangan.