Sri Mulyani Sebut Rupiah Melemah ke 14.500 per US$ karena Dua Faktor

Rizky Alika
22 Mei 2019, 20:40
pergerakan rupiah, Sri Mulyani, perang dagang, kerusuhan 22 Mei 2019, Pilpres 2019, nilai tukar rupiah
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, selain kerusuhan 22 Mei 2019, gejolak global juga turut memengaruhi jatuhnya rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini, Rabu (22/5).

Pelemahan rupiah di perdagangan pasar spot hari ini bukan hanya karena faktor domestik yang dipicu kerusuhan aksi 22 Mei. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, gejolak global juga turut memengaruhi jatuhnya rupiah di hadapan dolar Amerika Serikat (AS).

Menurut dia, ketidakpastian perdagangan global juga turut berdampak ke sikap investor. "Tentu kita berharap (kejadian hari ini) bukan merupakan satu single factor karena lingkungan global kebetulan juga eskalasi dari hubungan AS-Tiongkok," kata dia di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (22/5).

Setali tiga uang, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan kericuhan Pemilu tidak berdampak pada aliran keluar dana asing. Aliran keluar dana asing lebih disebabkan oleh faktor global.

"Lagi ada sentimen perang dagang. Orang ada yang penakut banget begitu ada yang gonjang ganjing," ujarnya. Namun, ia memastikan aliran dana asing akan kembali ke dalam negeri. Selain itu, kondisi dalam negeri juga akan kondusif usai rangkaian pemilu.

Mengacu pada Bloomberg, nilai tukar rupiah di perdagangan pasar spot ditutup pada 14.525 per dolar AS. Ini artinya, rupiah melemah 0,42% selama sepekan terakhir. Seiring dengan hal tersebut, aliran keluar dana asing telah terjadi di pasar saham maupun obligasi.

Berdasarkan data RTI, investor telah mencatatkan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp 2,06 triliun. Sementara berdasarkan data Kementerian Keuangan, aliran keluar dana asing di obligasi mencapai Rp 9,71 triliun dalam sepekan.

Halaman:
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...