Banjir Sulawesi Tenggara, Mentan Klaim Stok Beras Nasional Aman
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menyebut bencana banjir yang melanda sejumlah wilayah di Tanah Air tidak mengganggu stok pangan beras nasional. Dia menyatakan stok beras dalam kondisi aman yang tersimpan di gudang Perum Bulog.
"Banjir bukan ancaman ketersediaan bahan kebutuhan pokok jenis beras. Saat ini stok beras nasional tercatat 2,3 juta ton yang terdistribusi di sejumlah gudang milik Bulog," kata Mentan Andi Amran di Kendari, Sulawesi Tenggara Kamis (13/6).
(Baca: Trans Sulawesi Sulteng-Sultra Lumpuh Akibat Banjir Robohkan Jembatan)
Dia mengakui, musibah banjir yang antara lain melanda kawasan Sulawesi Tenggara telah meluluhlantakkan sentra produksi beras. Ini cukup mengganggu, karena menyebabkan sebagian areal persawahan gagal panen.
"Namanya bencana sulit diprediksi.Petani yang siap panen dilanda kesedihan karena kerja keras mereka sirna akibat diterjang banjir," katanya.
Namun, gagal panen petani di areal yang terdampak banjir, menurutnya tertutupi oleh sebagian daerah lain yang justru panen besar.
(Baca: Dilema Bulog Akibat Menumpuknya Stok Beras)
Untuk membantu petani korban banjir, pihaknya akan menyalurkan bantuan senilai Rp15 miliar. "Bantuan yang siap disalurkan Rp12 miliar ditambah satu unit alat berat ekskavator senilai Rp3,5 miliar, sehingga total bantuan Rp15 miliar lebih," katanya.
Bantuan tersebut nantinya akan di distribusikan ke daerah terdampak banjir di Sultra seperti bahan kebutuhan pokok, bibit dan alat mesin pertanian (Alsintan).
(Baca: Stok Beras Diprediksi Berlebih, Bulog Jajaki Ekspor)
Curah hujan tinggi menyebabkan banjir menerjang Sulawesi Tenggara. Petani di Kabupaten Konawe Utara, salah satunya yang terdampak dengan dengan total luas sawah yang tergenang air mencapai 600 hektare.
Sementara itu, sebanyak 1.638 kepala keluarga atau 5.888 jiwa warga Kabupaten Konawe Utara, masih bertahan di tempat-tempat pengungsian menyusul musibah banjir yang melanda daerah tersebut dalam sepekan terakhir.