Ketegangan AS - Iran Dorong Kenaikan Harga Minyak Dunia
Harga minyak naik seiring ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran. Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan akan ada pengumuman sanksi "signifikan" terhadap Iran. Meski, pada Minggu (23/6) kemarin, Presiden AS Donald Trump menyatakan pembatalan serangan militer terhadap Iran yang menembak jatuh pesawat tak berawak AS.
Dilansir dari Reuters pada Senin (24/6) pukul 13.55 WIB, harga minyak Brent naik tipis 0,4% menjadi US$ 65,46 per barel. Harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) naik 0,7% menjadi US% 57,83 per barel.
(Baca: Harga Minyak Mentah Dunia Berbalik Naik setelah Sentuh Level Terendah)
Harga minyak diproyeksi terus menguat seiring adanya sanksi AS terhadap Iran. Ditambah kebijakan moneter bank sentral AS yang lebih longgar.
Selain itu, pelemahan nilai tukar Dolar AS juga menjadi faktor pendorong harga minyak. Transaksi minyak dalam Dolar AS akan membuat harga minyak lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain.
"Kami menaruh perhatian pada sanksi terhadap Iran, tapi kami juga memproyeksi ada permintaan yang lebih baik karena kebijakan bank sentral, yang menguntungkan semua komoditas, dan adanya pelemahan Dolar AS,"ujar Michael McCarthy, Chief Market Strategist CMC Markets di Sydney seperti dikutip dari Reuters pada Senin (24/6).
Harga minyak meningkat sejak pekan lalu setelah Iran menembak jatuh pesawat tanpa awak AS. Dengan tensi yang semakin tinggi, harga minyak Brent naik sekitar 5% dibanding pekan sebelumnya yang merupakan peningkatan tertinggi mingguan dalam lima pekan terakhir. Minyak WTI juga naik 10% yang tercatat sebagai pertumbuhan tertinggi mingguan sejak Desember 2016.