Pemerintah Turun Tangan Atasi Kemelut Penurunan Harga Ayam

Image title
Oleh Ekarina
1 Juli 2019, 15:37
Pembeli memilih ayam potong di pusat pasar daging Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/5/2019). Meningkatnya permintaan daging ayam potong pada perayaan tradisi Meugang pertama Ramadhan 1440 Hijriah mendongkrak harga dari Rp22 ribu per kilogram naik menjadi R
ANTARA FOTO/RAHMAD
Pembeli memilih ayam potong di pusat pasar daging Kota Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (4/5/2019). Meningkatnya permintaan daging ayam potong pada perayaan tradisi Meugang pertama Ramadhan 1440 Hijriah mendongkrak harga dari Rp22 ribu per kilogram naik menjadi Rp35 ribu per kilogram atau rata-rata dijual Rp70 ribu per ekor.

Pemerintah turun tangan mengatasi kemelut harga ayam ras di tingkat peternak. Masalah tersebut dianggap sudah meresahkan seiring banyaknya pelaku usaha kecil terkena imbas hingga terancam gulung tikar. Untuk itu, Kementerian Perdagangan akan menyerap pasokan daging ayam ras di tingkat peternak untuk menaikkan harga ayam ras potong (live bird)  yang terus anjlok pasca-Lebaran.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Tjahya Widayanti mengatakan, mekanisme penyerapan dilakukan dengan berbagai cara. "Kementerian Perdagangan mengimbau kementerian dan instansi lain untuk turut menyerap pasokan daging ayam ras potong dari peternak," kata Tjahya dalam keterangan resmi, Senin (1/7).

(Baca: Harga Ayam Jatuh, Peternak Kecil Gulung Tikar)

Selain itu, pihaknya meminta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) untuk melakukan penyerapan sesuai harga acuan pembelian di peternak yang ditetapkan dalam Permendag 96 Tahun 2018. Karenanya, Aprindo bisa berkoordinasi dengan Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin).

Berdasarkan informasi dari peternak melalui Pinsar Indonesia, rata-rata harga nasional ayam ras potong di tingkat peternak per  25 Juni 2019 sebesar Rp12.826/kg. Harga ini berada di bawah harga acuan pembelian yang ditetapkan Permendag Nomor 96 Tahun 2018, yaitu Rp 18.000 –  20.000 per kilogram.

Sedangkan harga ayam ras potong di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, D.I Yogyakarta, serta Jawa Barat anjlok di tingkat terendah dibandingkan wilayah lainnya. Sebelumnya disebutkan, harga ayam potong di kawasan tersebut anjlok hingga Rp 6.000 per kilogram. 

Adapun harga acuan pembelian di peternak sebagaimana yang tercantum pada Permendag 96 Tahun 2018 merupakan harga pembelian dalam kondisi normal, mulai dari komponen produksi hingga kondisi persediaan dan permintaan.

Tjahya menyatakan, menurunnya harga ayam ras potong di tingkat peternak
merupakan cerminan dari kondisi keseimbangan persediaan dan permintaan yang terjadi saat ini.

(Baca: Harga Ayam Anjlok, Mentan Kembali Menduga Ada Peran Tengkulak Nakal)

Berdasarkan pantauan Kemendag, saat ini gudang pendingin (cold storage )yang dimiliki masing-masing rumah potong ayam (RPA) dalam kondisi penuh. Bahkan sebagian besar RPA harus menyewa gudang pendingin  baru untuk menyimpan karkas beku. Kondisi seperti ini belum pernah terjadi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. 

Lebih lanjut Tjahya mengungkapkan, upaya lain yang bisa dilakukan untuk memulihkan stabilitas harga ayam dengan menggelar bazar daging ayam ras di Kemendag dengan harga jual di tingkat konsumen sebesar Rp32.000/kg.

Kemendag juga mengimbau kementerian dan instansi lain untuk turut menggelar bazar serupa. "Dengan berbagai upaya yang dilakukan pemerintah, diharapkan keseimbangan persediaan dan permintaan ayam ras potong dapat kembali pulih kepada tingkat yang wajar dalam waktu dekat," ujarnya.

Dia juga meminta komitmen dari para pelaku usaha perunggasan untuk mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah sehingga kondisi tersebut tak terulang lagi ke depan. 

Pembatasan Bibit Ayam 

Sementara di tingkat hulu, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan pekan lalu menerjunkan tim monitoring dan investigasi di tiga Provinsi yakni Jawa Barat (empat wilayah), Jawa Tengah (enam wilayah), dan Jawa Timur (enam wilayah).

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sugiono mengatakan  salah satu hal yg dilaksanakan oleh Tim dalam mengatasi penurunan harga harga ayam hidup (live bird) yakni dengan pengurangan Day Old Chick (DOC) Final Stock (FS) melalui penarikan telur tertunas umur 19 hari.

Pengurangan tesrsebut akan dilakuan pada tempat penetasan (hatchery) milik tiga perusahaan pembibitan ayam ras Broiler di Jawa Tengah yakni PT Charoen Phokphand Indonesia, PT Japfa Comfeed Indonesia, dan PT Sumber Unggas Jaya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...