Uni Emirat Arab Tertarik Investasi di Sektor Migas Indonesia
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menerima kunjungan Menteri Energi dan Industri Uni Emirat Arab Suhail Mohamed Faraj Al Mazrouei dalam rangka pertemuan bilateral membahas kerja sama di bidang energi. Apalagi Uni Emirat Arab berencana berinvestasi di Indonesia.
Menteri Suhail menuturkan, ada potensi kerja sama bisnis di sektor hulu minyak dan gas (migas) dengan Indonesia. Terutama dengan Pertamina dalam rangka meningkatkan produksi migas tanah air.
"Uni Emirat Arab berharap untuk berdiskusi dengan Pertamina tentang peningkatan investasi dan mengembangkan lebih banyak lapangan migas demi meningkatkan produksi migas," ujar Menteri Suhail dalam Konferensi Pers di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (5/7).
Selain itu, Uni Emirate Arab juga tertarik berbisnis di sektor Energi Baru Terbarukan (EBT). Apalagi Uni Emirat Arab mempunyai perusahaan yang bergerak di industri EBT.
"Kami memiliki perusahaan bernama Masdar, yang telah berinvestasi di banyak negara, mereka adalah pemimpin dan mempunyai kemampuan untuk mengurangi biaya energi terbarukan," katanya.
(Baca: Investasi Hulu Migas Lesu, Kontraktor Kesulitan Dapat Rig)
Di sisi lain, Jonan mengatakan, pembicaraan bilateral tersebut sesuai dengan arahan Presiden yang menginginkan adanya investasi yang lebih besar dari negara timur tengah. Jonan pun berharap Uni Emirat Arab mau berinvestasi di atas US$ 5 miliar.
"Ini lagi dibicarakan, tapi kalau untuk energi biasanya besar, miliaran dolar. Targetnya kira-kira bagaimana kami coba capai target, di atas US$ 5 miliar," kata Jonan.
Menteri Suhail juga mengungkapkan, pihaknya tidak datang untuk berinvestasi dengan nominal kecil di Indonesia. "Kami kumpulkan investasi bersama dan dikombinasikan dalam sebuah rencana, kami harap nilainya hingga multi miliar dolar untuk investasi ke Indonesia," jelas Suhail.
Selain sektor energi, UEA juga berminat untuk menjajaki kerjasama di sektor lain. Adapun sektor yang disasar yakni, infrastruktur, keuangan hingga pariwisata. Langkah ini diklaim dapat membantu upaya pemerintah dalam membuka lapangan pekerjaan di Indonesia.
(Baca: Pengusaha Berharap Jokowi Bereskan Sejumlah PR di Industri Hulu Migas)