Kebutuhan Tinggi, Industri Karet dan Plastik Diprediksi Terus Tumbuh
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai potensi pasar industri plastik dan karet Indonesia cukup besar. Hal tersebut dipicu oleh tingginya kebutuhan bahan baku dari beragam industri dari hulu sampai hilir.
“Peluang pasar pada industri plastik dan karet sangat besar, seperti kebutuhan bahan baku plastik yang mencapai 7 juta ton per tahun," kata Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono dalam siaran pers, Rabu (10/7).
Saat ini, ketersediaan pasokan bahan baku plastik baru sekitar 2,3 juta ton. Artinya, peluang industri plastik dan karet masih besar.
(Baca: Terpukul Cukai Plastik, Industri Akan Kehilangan Penjualan Rp 600 M)
Untuk memaksimalkan jumlah pasokan bahan baku bisa dilakukan dengan mendorong investasi. Masuknya investasi industri plastik ke dalam negeri, diperkirakan bisa mensubstitusi impor bahan baku plastik hingga 50% dalam lima tahun mendatang.
Apalagi, konsumsi plastik saat ini masih cukup tinggi. Terlebih, plastik banyak diaplikasikan pada berbagai industri seperti industri kemasan produk makanan dan minuman, kosmetik, industri elektronik, serta otomotif.
Sedangkan untuk karet, pemerintah masih berupaya meningkatkan penyerapan bahan baku karet melalui teknologi aspal karet. Pemerintah mendorong penggunaan aspal karet di seluruh jalan tol, dengan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).