Susun Anggaran 2020, Jokowi Fokus Lima Program Pengembangan SDM

Michael Reily
15 Juli 2019, 15:32
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (tengah) sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/7/2019). Ratas tersebut membahas pagu indikatif tahun
ANTARA FOTO/WAHYU PUTRO A
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (kanan) dan Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan (tengah) sebelum memimpin rapat terbatas di Kantor Presiden Jakarta, Senin (15/7/2019). Ratas tersebut membahas pagu indikatif tahun anggaran 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengadakan Rapat Terbatas (Ratas) untuk pembahasan pagu indikatif tahun anggaran 2020. Dia menyebutkan, ada lima fokus anggaran untuk pengembangan sumber daya manusia sehingga dapat mengantisipasi dinamika ekonomi global.

Jokowi menargetkan pagu indikatif 2020 mampu menjaga perekonomian yang sehat dan inklusif. Pertama, "Kami prioritaskan sumber daya manusia, terutama pendidikan, kesehatan, pelatihan yang sesuai kebutuhan pasar dan industri, juga memberikan stimulus," katanya di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (15/7).

Poin kedua, Jokowi menyatakan anggaran 5% dalam bidang kesehatan akan dioptimalkan. Dia ingin adanya pemberantasan stunting, perbaikan gizi, keselamatan ibu hamil saat melahirkan, serta program imunisasi.

Poin ketiga adalah fokus insfrastruktur dapat tersambung dengan kegiatan di sentra produksi. Alhasil, berbagai program pemerintah seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan pariwisata, kawasan industri kecil, kawasan produksi persawahan, perkebunan, pertanian, juga perikanan, serta sentra-sentra Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dapat berkembang.

(Baca: Pidato Jokowi Dorong Penguatan Rupiah Hingga Lampaui Batas Psikologis)

Keempat, penggunaan anggaran harus mampu mengurangi kemiskinan. Dia kembali mengingatkan agar jaring pengaman sosial (social safety net) lebih memiliki dampak kepada masyarakat. Di antaranya adalah Program Keluarga Harapan (PKH), kartu sembilan bahan pokok, serta kartu bantuan modal untuk usaha kecil.

Terakhir, Jokowi meminta belanja pegawai harus berkaitan dengan reformasi birokrasi untuk pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. "Gunakan anggaran seefisien mungkin, kurangi belanja yg kurang produktif dan pastikan semua tepat sasaran," ujarnya.

Dalam Ratas, tampak Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Tahun 2020, asumsi makro mencakup pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,5%, inflasi pada kisaran 2-4%, tingkat bunga surat perbendaharaan negara (SPN) untuk tiga bulan di kisaran 5%-5,5%, serta nilai tukar rupiah berada pada rentang Rp 14.000-Rp 14.500 per dolar AS.

(Baca: Pidato Lengkap Lima Visi Presiden Terpilih 2019-2024 Jokowi)

Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...