Kredit Tembus 2 Digit, Laba Bersih Bank Mandiri Capai Rp 13,5 Triliun
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) berhasil membukukan laba bersih Rp 13,5 triliun pada enam bulan pertama tahun ini. Capaian tersebut tumbuh 11,1 % dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang didorong oleh penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 12,1 % atau mencapai Rp 690,5 trilliun per Juni 2019.
Pertumbuhan kredit ditopang oleh dua segmen utama, yakni korporasi dan ritel yang berfokus pada kredit mikro dan konsumer. Per Juni 2019, pembiayaan segmen korporasi tumbuh rata-rata 21,2 % secara tahunan alias year on year (yoy) atau mencapai Rp 338,4 triliun. Sementara segmen mikro tumbuh rata-rata 23,6 %, sebesar Rp 110,4 triliun.
Selain itu, Bank Mandiri juga mampu memperbaiki kualitas kreditnya dengan mencatatkan penurunan kredit seret alias non-performing loan (NPL) gross sebesar 2,59 % pada paruh pertama tahun ini, turun 54 basis poin (bps) dari tahun lalu. Penurunan NPL disebabkan oleh pengendalian manajemen risiko dan perbaikan kualitas kredit di hampir seluruh segmen bisnis.
"Rasio NPL gross tersebut merupakan angka terendah sejak triwulan III-2015," kata Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi dalam paparan kinerja keuangan di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (17/7).
(Baca: IHSG Diprediksi Turun, Saham Bank Mandiri dan Adaro Jadi Rekomendasi)
Hery menambahkan, pencapaian laba bersih Bank Mandiri juga dikontribusikan oleh kenaikan pendapatan bunga sebesar 14,85 % menjadi Rp 44,5 triliun. Selain itu, adanya penurunan biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 21,28% imbas dari perbaikan kualitas kredit turut menopang pertumbuhan laba bersih perusahaan.
Di tengah kondisi ketatnya likuiditas akibat persaingan suku bunga perbankan, pada triwulan kedua 2019 total dana pihak ketiga (DPK) Bank Mandiri secara rata-rata tumbuh 6,8 % atau secara total mencapai Rp 843,2 triliun.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh membesarnya tabungan 5,1 % dengan total DPK mencapai Rp 342,6 triliun, giro tumbuh 7,2 % menjadi Rp 200,2 triliun, dan deposito secara rata-rata 15,1 % dengan total konsolidasi Rp 300,4 triliun.
(Baca: Bank Mandiri Dapat Peringkat Investment Grade dari S&P Ratings)
Selaras dengan outlook pertumbuhan Indonesia yang positif hingga akhir tahun nanti, Bank Mandiri optimistis dapat membukukan target pertumbuhan kredit di kisaran 11 - 12 % dibandingkan akhir tahun lalu. Target pertumbuhan kredit tersebut telah direvisi dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) dari yang tadinya hanya tumbuh 10%.
"Untuk itu, kami berupaya terus memperkuat pendanaan untuk menjaga kesehatan likuiditas perusahaan agar terus tumbuh secara berkelanjutan dan berkualitas,” katanya Hery. Sementara untuk target laba bersih, perseroan menargetkan mampu mengantongi pertumbuhan sebesar 11%-13% dibandingkan akhir tahun lalu.
(Baca: Bank Mandiri Bagikan Dividen, Pemerintah Kantongi Rp 6,7 Triliun)