Ada Gelembung Gas, Produksi Lapangan YY di Blok ONWJ Mundur
Pertamina terpaksa menghentikan sementara kegiatan operasi di Blok Offshore North West Java (ONWJ). Pasalnya, muncul gelembung gas di sekitar anjungan lepas pantai YYA Blok ONWJ.
Pertamina pun memproyeksikan produksi migas Lapangan YY mundur dari jadwal pada September 2019. "Tapi yang penting buat kami itu keselamatan dulu," kata Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati pada Kamis (18/7).
Meskipun berpotensi mengganggu jadwal produksi Lapangan YY, namun Nicke memastikan produksi migas di Blok ONWJ tidak akan terganggu. Sebab produksinya tidak besar sehingga bisa ter-cover dari lapangan yang lain.
Untuk mengantisipasi insiden tersebut, Pertamina menyiagakan perangkat penangkap tumpahan minyak dan mengevakuasi para pekerja. Hal ini guna menghindari kerusakan lingkungan akibat gelembung gas yang muncul di sekitar anjungan.
"Kami sudah siapkan semua seperti whale bump. Yang kami prioritaskan, pertama, keselamatan pekerja. Kedua, lingkungan terkait pencemaran. Itu kami persiapkan betul," katanya.
(Baca: Ada Gelembung Gas di Blok ONWJ, Target Lifting Migas Bisa Tak Tercapai)
Vice President Corporate Communication Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina berfokus dalam penanganan keselamatan para pekerja di sekitar sumur YYA-1. Dia tak menampik insiden tersebut dapat mengganggu mundurnya jadwal produksi yang sudah ditentukan.
Lapangan tersebut targetnya mulai berproduksi pada September 2019. Selain minyak sebesar empat ribu barel per hari (BOPD), Lapangan YY akan menghasilkan gas sejumlah 25 juta kaki kubik per hari (MMSCFD). Seluruh hasilnya bakal dipakai untuk kebutuhan domestik dan industri di sekitar wilayah kerja PHE ONWJ.
(Baca: Pertamina akan Genjot Produksi Blok ONWJ untuk Kebutuhan Domestik)