Kreavi, Startup Direktori dan Komunitas di Industri Kreatif

Cindy Mutia Annur
21 Juli 2019, 06:00
Chief Executive Officer Kreavi Anto Motulz saat ditemui di acara peluncuran Akademi Instagram di Ruang Komunal Facebook di Jakarta, Jumat (19/7).
Katadata/Cindy Mutia
Chief Executive Officer Kreavi Anto Motulz saat ditemui di acara peluncuran Akademi Instagram di Ruang Komunal Facebook di Jakarta, Jumat (19/7).

Potensi industri kreatif di Indonesia masih sangat besar. Data World Conference Creative Economy tahun 2018, sektor industri kreatif telah menyumbang produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp 852 triliun atau setara dengan 7,3 % dari total PDB Indonesia selama 3 tahun terakhir. 

Masalahnya, masih banyak pekerja industri kreatif yang belum dapat menyalurkan potensinya karena belum menemukan wadah yang tepat. Di pihak lain, banyak juga perusahaan yang kesulitan untuk mencari pekerja kreatif seperti ilustator, atau fotografer saat dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek mereka. 

Kesenjangan inilah yang menjadi awal mula berdirinya Kreavi di Jakarta pada 2012 lalu. Kreavi dirancang sebagai startup direktori dan komunitas industri kreatif. Situs Kreavi mirip seperti jejaring sosial Linkedin bagi para pekerja kreatif.

Chief Executive Officer Kreavi Anto Motulz mengatakan, platformnya menyediakan akses bagi pengguna untuk mengunggah portofolio karya yang dapat dilihat secara online.

Pengguna kemudian dapat mempromosikan karya-karya dalam portofolio itu kepada perusahaan atau pengguna jasa yang lain dengan mengikuti sayembara desain ataupun produk kreatif lainnya. 

(Baca: lnstagram Gaet Startup Kreavi Gelar Pelatihan Digital )

"Kami membuka segala opsi dengan memfasilitasi para pekerja di industri kreatif agar mereka dapat menyalurkan potensi mereka," ujar pria yang akrab disapa Motulz ini saat ditemui Katadata di Ruang Komunal Facebook di Jakarta, Jumat (19/7).

Selain itu, Kreavi juga rutin mengadakan 'kopi darat' bersama para anggota komunitasnya, dari Jakarta hingga beberapa kota lainnya, seperti Palu dan Pontianak. Dari pertemuan itu mereka biasanya saling berbagi informasi seputar industri kreatif yang mereka tekuni.

"Ada yang memang sengaja datang untuk mencari uang, jaringan, atau sekadar sharing saja," ujarnya.

Ia menjelaskan, pengguna dan anggota komunitasnya saat ini sangat beragam. Mulai dari siswa SMA, kuliah, lulusan baru (fresh graduate), pekerja lepas, hingga dosen sekalipun. Tercatat, hingga saat ini perusahaannya telah memiliki lebih dari 50 ribu pengguna terdaftar di mana setengah di antaranya merupakan pengguna aktif yang rutin memperbarui portofolio mereka.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...