Kunjungi Malaysia, Menaker Bicarakan Kerja Sama Vokasi
Selangor – Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengadakan pertemuan khusus dengan Menteri Sumber Manusia Malaysia, Kula Segaran, di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Selasa, 6 Agustus 2019.
Kedua Menteri membahas kerja sama pertukaran informasi kebijakan dan program, strategi menghadapi perubahan teknologi, dan industri 4.0 yang berdampak pada sektor ketenagakerjaan. Selain itu, juga membahas peningkatan kapasitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan vokasi.
Dalam pertemuan tersebut, Menaker Hanif menyatakan pihaknya terus menggenjot pelatihan vokasi sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo yang memprioritaskan pembangunan SDM pada tahun 2019. “Harus ada intervensi dalam pembangunan SDM agar skill dan competency angkatan kerja Indonesia mampu bersaing. Salah satu cara cepat untuk meningkatkan kompetensi angkatan kerja adalah dengan pelatihan vokasi," ujar Hanif.
Hanif mengatakan keterampilan vokasi sangat diperlukan untuk memfasilitasi free movement bagi pekerja terampil, profesional, dan talents di kedua negara pada khususnya dan di kawasan ASEAN pada umumnya.
Kemnaker, lanjut Hanif, telah melakukan beberapa terobosan pelatihan vokasi dalam bentuk delivering hard and soft skills. Kedua bentuk pelatihan itu diberikan secara masif tanpa memandang usia, latar belakang pendidikan untuk menjamin adanya triple skilling, yakni skilling, upskilling, dan reskilling bagi sumber daya manusia Indonesia. Selain itu, juga ada pemagangan serta sertifikasi uji kompetensi.
“Massifikasi pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) melalui program triple skilling, yaitu sklling untuk angkatan kerja yang ingin mendapatkan skill. Up-skilling untuk pekerja yang ingin meningkatkan skill dan re-skilling untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru, “ ujarnya.
Hanif menegaskan untuk mendekatkan akses pelatihan vokasi pada masyarakat, pemerintah juga membangun BLK Komunitas. Pada 2017 dibangun 50 BLK Komunitas, dan meningkat menjadi 75 BLK di tahun 2018. “Tahun 2019 kembali melonjak menjadi 1.000 BLK Komunitas berbasis pesantren, “ katanya.
Dalam pertemuan di Shah Alam, Hanif Dhakiri didampingi oleh Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Agus Susanto, Direktur Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Bambang Satrio Lelono, Staf Khusus Nurhuda, dan Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) Kunjung Masehat.
Hadir juga Karo Kerja sama Luar Negeri, Indah Anggoro Putri, dan para anggota Komite Pelatihan Vokasi Nasional, yaitu Antonius J. Supit, Tajuddin, Mafirion, Sugeng Bahagijo, serta Kun Wardhana.
Sedangkan delegasi Malaysia yang hadir Datuk Khir Razman (Ketua Pengarah Jabatan Tenaga Manusia), Tuan Haji Zaihan (Ketua Pengarah Jabatan Pembangunan Kemahiran Encik Mat Setia (Jabatan Tenaga Manusia), serta Wakil dari Bahagian Dasar dan Bahagian Antar Bangsa.
Sementara itu, Anton J. Supit mengatakan lembaga pendidikan bertugas mencetak lulusan pencari kerja serta mendukung tugas pokok Kemnaker untuk skilling, upskilling, dan reskilling.
“Pelatihan vokasi adalah tanggung jawab semua pihak. Jangan semua seakan-akan, kalau orang yang tidak dapat pekerjaan, menyalahkan Kemnaker. Itu tidak benar. Kita semua harus mendukung pekerjaan Kemnaker itu untuk skilling, upskilling dan reskilling, “ kata Anton.