Kominfo Minta Maaf Atas Cap Disinformasi Cuitan Veronica Soal Papua

Cindy Mutia Annur
21 Agustus 2019, 21:13
Kementerian Kominfo meminta maaf kepada Pengacara HAM dan Pendamping Mahasiswa Papua di Surabaya, Veronica Koman. Sebab, kementerian mengakui keliru memberikan cap disinformasi atas unggahan Veronica di Twitter.
Kominfo
Kementerian Kominfo meminta maaf kepada Pengacara HAM dan Pendamping Mahasiswa Papua di Surabaya, Veronica Koman. Sebab, kementerian mengakui keliru memberikan cap disinformasi atas unggahan Veronica di Twitter.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta maaf kepada Pengacara Hak Asasi Manusia (HAM) dan Pendamping Mahasiswa Papua di Surabaya, Veronica Koman. Sebab, kementerian mengakui keliru memberikan cap disinformasi atas unggahan Veronica di Twitter.

Kementerian memberikan stempel disinformasi atas cuitan Veronica terkait dua pengantar makanan untuk mahasiswa Papua. Namun, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan pemberian cap itu keliru.

Advertisement

Ia menjelaskan, tim verifikasi hoaks lengah dalam memeriksa fakta saat itu. “Atas permintaan dari Pak Menteri (Rudiantara), kami ingin sampaikan permohonan maaf kepada beliau (Veronica) dan kami juga sampaikan situasinya seperti apa (yang telah terjadi)," katanya kepada Katadata.co.id, Rabu (21/8).

(Baca: Kominfo Blokir Akses Internet di Papua dan Papua Barat)

Dia mengaku kementeriannya telah berupaya menyampaikan permohonan maaf kepada Veronica atas kekeliruan tersebut melalui pesan langsung (direct message) di Twitter. Namun, hingga saat ini belum ada tanggapan dari pengacara itu.

Pria yang akrab disapa Nando itu menegaskan bahwa kementeriannya bakal lebih teliti dalam memberikan stempel hoaks atau disinformasi. Bahkan, menurutnya, Menteri Kominfo Rudiantara akan memberikan pelatihan tambahan untuk mendorong akurasi timnya. "Itu permintaan Pak Menteri," katanya.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement